Berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi tercatat memuntahkan 29 kali guguran lava pijar sejak pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB, Minggu (22/5).
"Teramati 29 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya," dikutip detikJateng dari infografis laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan 22 Mei 2022 yang dirilis di akun resmi Twitter BPPTKG, Senin (23/5/2022) pukul 10.26 WIB.
Adapun dari pengamatan visual, BBPPTKG menjelaskan, terlihat asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam infografisnya hari ini, BPPTKG juga mengingatkan status Gunung Merapi hingga saat ini masih tingkat aktivitas siaga (level 3) sejak 5 November 2020.
Berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi dari periode pengamatan kemarin, BMKG merekomendasikan 3 hal. Pertama, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, dan Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," imbau BPPTKG.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, BPPTKG menambahkan, status aktivitas Gunung merap[iakan segera ditinjau kembali.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Merapi, sila cek di media sosial resmi BPPTKG, mulai dari twitter @bpptkg, facebook Info BPPTKG, website bpptkg.esdm.go.id, dan youtube BPPTKG Channel.
Baca juga: Gempa M 2, 5 Terjadi di Gunungkidul |
(dil/ahr)