.webp)
Dinas Pariwisata Kota Jogja menyiapkan jalur khusus untuk skuter listrik (skutik) atau otoped di kawasan Kotabaru. Kawasan cagar budaya itu bakal dipercantik untuk menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Gudeg.
"Sudah ada jalur alternatif yang disiapkan dan sekarang dalam proses kajian bersama dengan instansi terkait. Jalur ini dinilai cukup aman, baik untuk wisatawan yang mengendarai otoped, maupun pengguna jalan lain," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Jogja Wahyu Hendratmoko seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/5/2022).
Wahyu menuturkan pertimbangan kawasan Kotabaru diusulkan menjadi jalur otoped karena area ini tidak banyak dilintasi kendaraan bermotor sehingga dinilai lebih aman untuk pengguna otoped. Rencananya jalur otoped ini akan dibuat melingkar, dan melewati jalan yang dipenuhi toko bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah ada larangan operasi otoped di Tugu hingga Malioboro, maka kami segera mencari jalan alternatifnya. Maka kami usulkan di kawasan Kotabaru," kata dia.
Wahyu mengatakan jalur ini akan dilengkapi dengan pengaman. Dia berharap para wisatawan bisa menggunakan otopednya dengan aman dan tidak membahayakan pengguna jalan lainnya.
Beberapa ikon di kawasan Kotabaru yakni bangunan berarsitektur Indhies, gereja, dan masjid bersejarah, serta museum. Hal ini diharapkan bakal menjadi daya tarik wisatawan di kawasan cagar budaya tersebut.
Terpisah, Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengatakan kawasan Kotabaru memiliki karakter yang dinilai memenuhi syarat apabila dilengkapi dengan jalur khusus otoped.
"Saya kira sudah ada pertemuan dengan beberapa pengelola yag menyewakan otoped listrik agar kegiatan ini bisa dilakukan dengan aman, nyaman, dan tidak saling menganggu pengguna jalan lain," terang Heroe.
Dia menyebut keberadaan otoped listrik bisa menjadi salah satu daya tarik mendatangkan wisatawan ke sebuah kawasan. "Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana keamanan dan kenyamanannya," ujardia.
Pemkot Jogja, kata Heroe, terus berusaha mengembangkan kawasan Kotabaru sebagai tujuan wisata. Sebab, kawasan cagar budaya itu memiliki potensi yang cukup baik.
"Ada banyak usaha kreatif yang berkembang di kawasan tersebut, misalnya toko oleh-oleh, kafe, kuliner dan lainnya. Semua berkembang alami sesuai karakter kawasan," ucap Heroe.
Sebelumnya diberitakan, dalam Surat Edaran (SE) Gubernur DIY Nomor 551/4671 tanggal 31 Maret 2022, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X hanya melarang penggunaan kendaraan tertentu yang menggunakan listrik di tiga jalan utama.
Sultan menjelaskan, kendaraan listrik yang dilarang beroperasi di Malioboro yaitu skuter listrik, hoverboard, electric unicycle, dan otoped listrik.
"Dalam rangka perwujudan satuan ruang sumbu filosofis, diperlukan penataan kawasan, khususnya kawasan pedestrian yang meliputi Jalan Marga Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulya," bunyi SE tersebut.
(ams/sip)
