Kritik Koalisi Indonesia Bersatu, PPP Kota Jogja: Belum Permanen

Kritik Koalisi Indonesia Bersatu, PPP Kota Jogja: Belum Permanen

Heri Susanto - detikJateng
Sabtu, 14 Mei 2022 19:01 WIB
Ilustrasi PPP tak lolos ke Senayan
Foto: Ilustrator: Edi Wahyono
Jogja -

Keputusan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergabung dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu menuai kritik dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Jogja.

Menurut Ketua DPC PPP Kota Jogja Hasan Widagdo, keputusan DPP PPP itu terlalu dini karena tidak mempertimbangkan siapa calon presiden (capres) yang akan diusung dalam Pemilu 2024.

"DPP seharusnya mengundang DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) seluruh Indonesia untuk memutuskan, dengan melihat calon presiden yang akan diusung," kata Hasan Widagdo saat dihubungi detikJateng, Sabtu (14/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasan mengatakan, keputusan PPP berkoalisi dengan Golkar dan PAN itu akan sulit direalisasikan di daerah. Sebab, untuk pemilihan legislatif (pileg), ketiga partai dalam Koalisi Indonesia Bersatu itu tetap akan bertarung.

"Berkaitan dengan membangun koalisi dengan partai lain, kami lihat sifatnya belum permanen. Artinya masih sangat cair di daerah maupun di pusat," ujar Hasan yang juga anggota DPRD Kota Jogja.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, sampai saat ini belum ada instruksi apa pun dari DPP terkait dengan adanya Koalisi Indonesia Bersatu. Termasuk soal posisi dirinya yang saat ini bergabung dengan Partai Nasdem dalam fraksi DPRD Kota Jogja.

"Di daerah belum ada instruksi apa pun," jelas Hasan.

Sekretaris DPD PAN Kota Jogja Rifki Listianto mengungkapkan hal yang sama. Sampai saat ini Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga belum memberikan instruksi apa pun ke daerah berkaitan dengan adanya koalisi tersebut.

"Belum ada perintah atau instruksi dari DPP," kata Rifki. Namun, Rifki mengatakan, khusus di Kota Jogja saat ini PAN, Golkar, dan PPP masuk dalam koalisi saat Pemilihan Wali Kota (Pilwali) 2016 silam.

Ketiga partai itu masuk dalam gerbong pengusung Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi yang habis masa jabatannya pada 22 Mei 2022. "Di Kota Jogja kebetulan saat ini masih solid menyukseskan kepemimpinan HS-HP (Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi," katanya.

Maka itu, Rifki mengatakan, pihaknya terbuka dengan adanya koalisi di tingkat pusat itu. DPD PAN Kota Jogja juga akan mengikuti instruksi dari pusat soal realisasi kerja sama atau koalisi dengan Golkar dan PPP.

"Saat ini kami memilih menunggu realisasi koalisi ini, di daerah akan seperti apa" ujar Rifki yang juga anggota DPRD Kota Jogja itu.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads