Curhatan pengunjung Mie Gacoan Gejayan viral karena mengaku ditarik parkir saat tidak membawa kendaraan. Pihak manajemen menjelaskan pihaknya tidak tahu menahu soal kabar tersebut.
"Itu kurang tahu kalau saya. Saya benar-benar lepas dari itu, saya hanya menerima info kok kenapa mendadak viral," kata Manajer Operasional Mie Gacoan Yogyakarta Rizal Imam Wibowo ditemui di Mie Gacoan Gejayan, Kamis (5/5/2022).
Rizal mengatakan ada divisi lain yang mengurusi soal perparkiran. Selain itu menurutnya ada perjanjian dengan tim legal terkait masalah parkir. Hanya saja, Rizal tidak menjelaskan secara rinci hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita ada tugasnya masing-masing, saya mengurusi tentang operasional customer masuk, makan itu urusan saya. Tapi untuk masalah parkiran itu ada perjanjian di awal dengan legal," ucapnya.
"Jadi saya sendiri dari manajemen yang hanya ada di operasional. Jadi untuk manajemen masalah parkir itu ada sendiri," imbuhnya.
Soal petugas parkir yang ditarget per bill dan kemudian menyetorkan sebagian retribusi parkir ke Mie Gacoan, Rizal mengaku tidak tahu menahu.
"Kalau itu saya itu tidak bisa memutuskan ya, itu benar atau nggak. Karena itu urusannya sebelum kita buka operasional itu sudah ada perjanjian dan saya juga enggak ikut serta dengan perjanjian tersebut," tegasnya.
Koordinator parkir bantah tarik retribusi pengunjung tak bawa kendaraan
Koordinator parkir Mie Gacoan Dani Zakaria membantah jika petugas parkir menarik retribusi untuk pelanggan yang tidak menggunakan kendaraan.
"Tidak ada, buktikan saja. Saya juga ikut turun (memarkor kendaraan). Kalau yang namanya jalan kaki dari sana ke sini ditariki parkir, tidak ada," kata Dani ditemui di Mie Gacoan Gejayan, Sleman, hari ini.
Dia mengklaim permasalahan yang ada justru terhadap ojek online makanan, bukan untuk pelanggan umum yang datang dengan cara jalan kaki. Menurut Dani, banyak ojol yang parkir liar di luar lokasi Mie Gacoan. Padahal, pengelola parkir dibebani setoran retribusi parkir ke manajemen Mie Gacoan per pesanan atau bill.
"Kalau untuk sementara permasalahannya ada di ojol, yang parkir liarnya itu kan memang kita hanya mengikuti bill. Bill itu aturan dari Mie Gacoan," ucapnya.
"Ya kalau sekarang kita lolos 20-50 ojol anak-anak parkir mau dapat dari mana uang itu sedangkan kita ditariki per bill dari Gacoan," imbuhnya.
Sejauh ini, Dani berdalih apa yang dilakukannya sesuai dengan aturan dari manajemen Mie Gacoan.
"Lha kalau kita, ojol yang merasa tidak nyaman, tidak enak karena mereka hanya parkir di luar ditarik (bea parkir), ya karena kita mengikuti pihak Gacoan," imbuhnya.
Lebih lanjut, petugas parkir setiap hari harus menyetor ke manajemen Mie Gacoan sebesar Rp 250 untuk ojol per bill. Sementara dari pelangan reguler mereka menyetor ke manajemen sebesar Rp 500 per bill.
"Per bill Rp 250 per ojol. Kalau yang reguler Rp 500 per bill. Tiap hari dan tiap tutup warung pasti ada, kita membayar (setoran parkir ke Mie Gacoan) itu," pungkasnya.
(ams/ams)