Dirjen PLU Kemendag Tersangka, Sultan Jogja: Konsekuensi Keserakahan

Dirjen PLU Kemendag Tersangka, Sultan Jogja: Konsekuensi Keserakahan

Heri Susanto - detikJateng
Kamis, 21 Apr 2022 14:39 WIB
Sri Sultan HB X di Kepatihan Jogja, Selasa (12/4/2022).
Sri Sultan HB X di Kepatihan Jogja, Selasa (12/4/2022). (Foto: Heri Susanto/detikJateng)
Yogyakarta -

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung) mengusut tuntas mafia minyak goreng, pascapenetapan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardana, sebagai tersangka kasus mafia minyak goreng. Ini sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk mengusut tuntas kejahatan yang menimbulkan kelangkaan minyak goreng di pasaran.

"Ya sudah, kalau dia memang punya keserakahan akhirnya dia dipidana, ya sudah konsekuensi itu, tegakkan hukum saja," tegas Sultan, saat diwawancarai wartawan di Kompleks Kepatihan, Kantor Gubernur DIY, Kamis (21/4/2022).

Sultan menegaskan, pengusutan mafia minyak goreng ini harus bisa tuntas sesuai dengan perintah dari Presiden Jokowi. Selain itu, Sultan menilai kasus ini sangat jelas terkait dengan kelompok yang mengejar kepentingannya sendiri meski kondisi masyarakat Indonesia sangat kesulitan mendapatkan minyak goreng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden kan sudah memerintahkan usut tuntas, ya silakan saja. Itu jelas kepentingan sendirinya luar biasa, Indonesia kesulitan kok yo masih cari peluang sesuatu melanggar hukum," sesal Sultan.

Selain itu, Sultan berharap ke depan pasokan minyak goreng aman. Terutama di DIY yang akan menjadi daerah tujuan wisata lebaran tahun ini.

ADVERTISEMENT

"Saya kira kalau harga minyak naik, dunia semuanya mesti naik. Sekarang hanya bagaimana pemerintah pusat dan daerah karena punya TPID semua, inflasinya jangan terlalu tinggi. Berarti apa, pasokan untuk kebutuhan hidup yang pokok, harus tersedia jangan sampai tidak ada," kata Sultan.

Jika ketersediaan bahan pokok salah satunya minyak goreng, lanjut Sultan, tersedia maka otomatis inflasi baik di daerah maupun di pusat juga akan rendah.

"Sehingga apa menjaga inflasi serendah mungkin, karena minyak akan digunakan aktivitas masyarakat apa pun," katanya.

Ia menegaskan selama ini stok untuk minyak goreng di DIY termasuk baik. Saat di tempat lain mengalami kelangkaan, di DIY stok minyak goreng ini masih tersedia. Meski, harganya memang tetap harus mengikuti mekanisme pasar.

"Di tempat lain ada kelangkaan, di DIY kan tidak. Teman-teman dinas dan terkait, bagian TPID memang menjaga betul tingkat inflasi, karena itu (berhubungan dengan) daya beli masyarakat (yang tengah) turun," katanya.

Sultan kembali mengingatkan akan ada mudik besar-besaran pada Idul Fitri tahun ini. Oleh karena itu, menurutnya, ketersediaan stok bahan pokok ini wajib ada.

"Otomatis ketersediaannya harus diperhatikan, karena pasti naik kebutuhannya," pungkas Sultan.




(aku/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads