.webp)
Aksi demonstrasi 11 April 2022 tak hanya digelar di Jakarta. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga akan ada aksi serupa di area bundaran UGM oleh Aliansi Rakyat Peduli Indonesia.
Aksi tersebut menuntut pemerintah untuk menolak penundaan pemilu, menolak masa jabatan Presiden 3 periode, lawan komunisme, turunkan harga, hancurkan oligarki.
"Hari ini Rakyat Indonesia secara umum dan Rakyat DIY pada khususnya sedang mengalami penderitaan yang luar biasa. Oleh karenanya, kami Aliansi Rakyat Peduli Indonesia mendesak pemerintah untuk Menolak Penundaan Pemilu, Menolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Lawan Komunisme, Turunkan Harga, Hancurkan Oligarki," dilansir dari rilis Aliansi Rakyat Peduli Indonesia, Minggu (10/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rilisnya, Aliansi Rakyat Peduli Indonesia menyebut dampak penundaan pemilu, masa jabatan presiden 3 periode, komunisme, harga semakin melambung tinggi, berkembangnya oligarki ini dapat menyebabkan:
• Terjadi PLT jabatan Presiden sehingga rakyat tak ada pemimpin negara yang sah
• Konstitusi negara direndahkan dengan rezim saat ini jika terjadi 3 periode
• Komunisme gaya baru akan segera terbentuk jika kita tidak melawan Komunisme
• Perekonomian rakyat sangat miris karena harga tinggi sedangkan pendapatan sulit. Yang dibutuhkan adalah HARGA STABIL.
• Semakin merajalela para penguasa negeri dengan kroni2nya membentuk gurita2 kekuasaaan
"Hal di atas menyebabkan perputaran perekonomian lemah dan menuju kearah kebangkrutan sebuah negara," imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY Kombes Yulianto saat dimintai konfirmasi membenarkan jika sudah ada laporan terkait demo tersebut.
"Ada (laporan demo besok)," ujar Yulianto singkat.
(ams/ams)
