.webp)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih berada di Jogja hari ini setelah semalam sempat mengisi ceramah di Masjid Kampus UGM. Anies siang ini sempat menyusuri Malioboro dan salat Jumat di Masjid Gede Kauman.
Saat menyusuri Malioboro, Anies mengenang masa kecilnya saat diajak kakek dan ayahnya berjalan di Jalan Malioboro, Kantor Pos, lalu salat di Masjid Gede Kauman.
"Ini adalah ruang masa kecil, yang belum sempat didatangi. Tadi sambil menyusuri di Malioboro itu rasanya jalannya kecil, mungkin karena orangnya sudah besar. Jadi ingat masa kecil, tapi ingat masa-masa dulu, mainnya di sini," kata Anies, saat mengawali silaturahmi di Masjid Gede Kauman, Jumat (8/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies mengaku, saat kecil, dirinya sempat tinggal di Taman Yuwono, Jalan Dagen, Sosromenduran, yang berada di sebelah barat Malioboro. Sehingga dia sangat akrab dengan suasana Malioboro.
"Zaman dulu, saya kecil di sana, Malioboro diundurkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX membuat trotoar lantai satunya toko itu mundurkan kalau nggak salah empat lima meter. Sekarang jadi trotoar siang hari untuk berdagang, malam hari untuk jualan makanan sebagai sesuatu yang normal," katanya.
Anies menyebut trotoar di Jogja itu biasa digunakan bersama-sama. Sebab menurutnya ada budaya saling menghargai dan saling menghormati yang tinggi di Jogja.
"Perjalanan pulang, setiap kali ke Jogja, adalah perjalanan kembali merasakan semangat baru kota ini adalah sebuah tempat, suasana yang berbeda. Kota ini kota yang berbeda menyambut ekosistem, kota pelajar harus dipertahankan. Suasana saling menghargai, menghormati khas," ungkapnya.
Anies berharap, Malioboro sebagai ikon Jogja terus bertahan sebagai tempat bersama semua kalangan masyarakat.
"(Malioboro) Bagus rapi, mudah-mudahan menjadi terus jadi tempat yang ramah bagi semua, buat pejalan kaki, pedagang, wisatawan. Malioboro terus jadi tempat percontohan," katanya.
Saat silaturahmi dengan salat Jumat di Masjid Gede Kauman ini, Anies juga bernostalgia dengan gurunya saat duduk di bangku SMPN 5 Kota Jogja. Bahkan ada salah satu sahabat dari kakek dan ayahnya, bernama Abdul Rauf dari Aceh memberikan songkok khas Aceh.
"Sahabat ayah dan kakek saya, Pak Abdul Rauf, beliau nunggu di sini, dan ngasih kopiah Aceh. Beliau dari Aceh, beliau tahunya saya masih kecil, sekarang dapat kopiah Aceh," jelasnya.
(sip/ams)
