Kala Anies Diteriaki 'Presiden' Jemaah Tarawih Masjid Kampus UGM

Round-Up

Kala Anies Diteriaki 'Presiden' Jemaah Tarawih Masjid Kampus UGM

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 08 Apr 2022 03:17 WIB
Anies Baswedan mengisi ceramah salat tarawih di Masjid Kampus UGM, Kamis (7/4/2022).
Anies Baswedan mengisi ceramah salat tarawih di Masjid Kampus UGM, Kamis (7/4/2022). (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Solo -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi salah satu penceramah di Masjid Kampus UGM, Kamis (7/4) malam. Ia menyampaikan materi dengan tema 'Menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045'.

Anies datang sedikit terlambat saat datang ke Masjid kampus UGM, Kamis (7/4). Namun ia tetap mengisi ceramah setelah salat tarawih.

Diteriaki 'presiden'

Setelah selesai mengisi ceramah, dan turun mimbar Anies langsung disambut dengan teriakan 'presiden' oleh para jemaah. Selain itu, jemaah juga berebut untuk bisa berfoto dengan Anies. Kerumunan pun tidak terhindarkan. Para jemaah saling berdesakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presiden, presiden, presiden, Anies presiden," teriak para jemaah.

Merespons teriakan itu, Anies mengaku masih fokus mengurus Jakarta. Anies mengaku baru akan memikirkan langkah selanjutnya usai menuntaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Tadi seperti disampaikan, saya akan tuntaskan Jakarta, hari ini masih fokus Jakarta, jadi teruskan dulu sampai Jakarta setelah selesai baru kita pikirkan berikutnya apa," ujar Anies seusai mengisi ceramah di Masjid Kampus UGM, Sleman, Kamis (7/4/2022).

Anies menegaskan baru akan memikirkan langkah ke depan setelah ia selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Nanti sesudah Oktober selesai. Kalau sekarang aku isih nyambut gawe (masih bekerja), Mas," ucapnya.

Di sisi lain, pada beberapa survei Anies selalu masuk urutan teratas, bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Namun, ia tidak ambil pusing.

"Ya kalau saya masih ngurusin Jakarta. Itu teman-teman survei yang pada bikin saya nggak komentar apa-apa dulu sekarang yang penting Jakartanya. Pekerjaannya bisa tuntas tanggung jawabnya selesai dengan baik itu dulu," kata dia.

Di berbagai survei, nama Anies yang dipasangkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Akan tetapi saat ditanya Anies berkilah.

"Pasangan saya saat ini adalah Wakil Gubernur Bapak Riza," katanya.

Lebih lanjut, soal teriakan presiden itu Anies kembali menegaskan akan menyelesaikan tugasnya di Jakarta.

"Piye le (bagaimana) jawab. Saya senang atas apresiasi teman-teman di sini dan itu adalah apresiasi untuk masyarakat Jakarta juga pokoknya saya tuntaskan Jakarta dulu," pungkasnya.

Kelakar soal perpanjangan jabatan

Anies mengatakan jabatannya selesai Oktober 2022 mendatang. Ia sempat berkelakar soal perpanjangan jabatan.

Anies menjadi salah satu penceramah di Masjid Kampus UGM. Ia memberikan materi soal penataan Jakarta selama menjabat.

Dia mengatakan menjaga ketenangan dan kebersamaan itu penting. Dan hal itu yang dilakukannya selama menjabat.

"Alhamdulillah 5 tahun saya sudah masuk 5 tahun, 5 bulan lagi pensiun. Tidak ada perpanjangan soalnya," ujar Anies disambut tawa dan tepuk tangan para jemaah, Kamis (7/4) malam.

"Kenapa tepuk tangan e?," tanya Anies.

Anies menegaskan, jika pada Oktober 2022 mendatang jabatannya telah habis. "Ya jadi saya bulan Oktober besok kalau tidak ada halangan tidak ada perubahan itu selesai," ucapnya.

Ia mengklaim upayanya untuk membangun Jakarta tidak semuanya bisa difoto. Selama 4,5 tahun menjabat ia mengatakan telah membangun ketenangan.

"Selama 4,5 tahun ini jalanin alhamdulillah ketenangan, keteduhan itu dibangun. Sebagian dari dikerjakan untuk membangun rasa ketenangan tidak bisa difoto," paparnya.

Singgung soal spanduk

Saat naik ke mimbar untuk berceramah Anies sempat menyinggung soal kehadiran spanduk.

"Kelihatannya di kampus ini memang semangat pergerakan itu masih hidup walaupun tadi diumumkan jangan ada spanduk," kata Anies saat mengisi ceramah, Kamis (7/4) yang lalu disambut gelak tawa para jemaah.

Ia kemudian berkelakar jika hari ini bukan gilirannya untuk menerima spanduk. "Dan alhamdulillah malam ini kelihatan nggak ada spanduk di sini ya. Ada gilirannya nanti," sambungnya.

Masih terkait spanduk, Anies kemudian menceritakan saat ia dan teman-temannya membawa spanduk dan menduduki bank selama 6 menit. Yakni saat memperingati Serangan Umum 1 Maret.

"Tadi pagi waktu saya terima ada yang mengirimkan rekaman, bukan saya sih tapi di grup alumni UGM ada foto tarawih bawa spanduk di belakangnya, ini saya mau cerita pengalaman saya, bukan tadi malam," ucapnya.

"Jadi saya tadi pagi ketika lihat itu saya bilang di Gadjah Mada masih terus ada tradisi untuk memikirkan lebih dari diktat-diktat yang harus dibaca di kelas," imbuhnya.

Seperti diketahui saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengisi ceramah di Masjid Kampus UGM kemarin terdapat jemaah yang mengusung spanduk berisi soal Wadas.

Pantauan detikJateng di Masjid Kampus UGM kemarin, spanduk yang dibentangkan berada di sisi utara luar masjid. Spanduk sepanjang sekitar 5 meter itu bertuliskan 'KELESTARIAN ALAM BAGIAN DARI IMAN'.

Salah seorang jamaah yang ikut membentangkan spanduk, Umar mengatakan aksi ini merupakan solidaritas untuk warga Desa Wadas. Menurutnya, ia dan beberapa temannya yang ikut membentangkan spanduk merupakan jemaah umum.

"Ini solidaritas dari temen-temen kami dari individu-individu karena ini sebagian solidaritas kami kepada masyarakat Wadas yang terkena represifitas kepada waktu itu hingga saat ini, masyarakat masih belum mendapatkan kepastian dari pemerintah untuk kepastian dan yang lain-lain," kata Umar, Rabu (6/4) malam.

"Ya ini simbolik aja ya itu cuma kebetulan ada Ganjar juga makanya kita hari ini melakukan hal seperti ini, simbolik saja," pungkas dia.

Sementara itu, Ganjar yang melihat berkata, "Ada yang bawa spanduk, mungkin mau menuliskan. Diangkat juga saya tidak apa-apa karena itu bagian dari exercise politik. Diangkat aja Mas, nggak papa," kata Ganjar di mimbar.

Ganjar melanjutkan, pembentangan spanduk tersebut adalah bagian dari demokrasi. Orang nomor satu di Jawa Tengah ini tidak mempermasalahkan adanya spanduk yang dibentangkan ketika dirinya sedang berceramah.

"Ini bagian dari salat tarawih yang sangat menarik di UGM. Inilah demokrasi," ujar Ganjar disambut dengan tepuk tangan sebagian jemaah.




(aku/aku)


Hide Ads