2 SMP di Bantul Setop PTM Gegara Temuan Kasus COVID-19

2 SMP di Bantul Setop PTM Gegara Temuan Kasus COVID-19

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 07 Mar 2022 12:39 WIB
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko.
Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul menyebut ada 2 SMP yang terpaksa menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) karena terjadi penularan COVID-19. Mana saja?

"Untuk SMP ada 2 sekolah yang melaksanakan PJJ (pembelajaran jarak jauh) 100 persen. Dua itu di SMP 2 Piyungan dan SMP 2 Pleret. Untuk yang Pleret mulai pekan ini dan yang Piyungan sejak pekan lalu," kata Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko kepada detikJateng, Senin (7/3/2022).

Isdarmoko menjelaskan, awalnya ada salah seorang guru yang positif COVID-19. Sehingga untuk mencegah penularan meluas, Satgas COVID-19 meminta sekolah yang bersangkutan menerapkan PJJ hingga kasus penularan selesai.

"Penyebab dua sekolah itu PJJ ya sama seperti lainnya, karena ada yang positif. Jadi gurunya positif dan disarankan Satgas dari Kapanewon silakan melaksanakan PJJ," ujarnya.

"Sebenarnya hanya beberapa saja yang kena (COVID-19), tapi karena khawatir gurunya yang nulari jadi ya PJJ dulu saja," imbuh Isdarmoko.

Isdarmoko menambahkan, di tingkat SD belum ada laporan penularan. Seluruh SD di Bantul saat ini menerapkan PTM dengan kapasitas 50 persen.

"Kalau yang di SD rata-rata tetap menerapkan PTM secara terbatas dengan kapasitas 50 persen," ujarnya.

Terkait masih munculnya penularan COVID-19 di sekolah, Isdarmoko menyebut orang tua murid dan warga sekolah tidak perlu panik dan takut berlebihan. Mengingat penanganan COVID-19 saat ini terbilang sudah terkendali.

"Diharapkan kan kita bisa berdamai dengan COVID-19 seiring adanya kekebalan komunal. Yang penting jangan takut berlebihan, nanti pendidikan gimana kalau berhenti semua? Apalagi orang banyak yang jenuh PJJ, dan prestasi belajar juga menurun jauh dibandingkan tatap muka (PTM)," ucapnya.

"Jadi tidak usah panik dan takut berlebihan tapi harus tetap menerapkan protokol kesehatan," imbuh Isdarmoko.

Untuk diketahui, jumlah SMP negeri dan swasta di Bantul ada 96 sekolah. Sedangkan untuk tingkat SD ada 287 SD negeri dan jika digabung dengan SD swasta total ada 365 sekolah.




(rih/ahr)


Hide Ads