Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul menyebut dari Januari-Februari tercatat ada 34 kasus kematian berstatus positif COVID-19 di bumi Projotamansari. Mayoritas kasus meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
"Dari Januari sampai Februari ada 34 kasus kematian pasien COVID-19, rinciannya 33 kasus di rumah sakit dan satu kasus saat menjalani isoman (isolasi mandiri)," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul dr. Sri Wahyu Joko Santoso saat dihubungi wartawan, Kamis (3/3/2022).
Selain itu, pihaknya juga telah memerinci penyebab meninggalnya pasien berstatus positif COVID-19. Namun, rincian itu terhitung sejak tanggal 1 Januari hingga 25 Februari, dari rentang waktu tersebut ada 28 kasus kematian.
"Dari jumlah tersebut pasien yang meninggal tanpa komorbid 13 orang dan sisanya memiliki komorbid. Jadi kasus kematian berstatus positif COVID-19 yang paling banyak terjadi pada pasien yang memiliki komorbid dan berusia di atas 60 tahun," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab jika melihat dari sisi usia, pasien yang meninggal berstatus positif COVID-19 didominasi usia 60-69 tahun dengan jumlah 8 kasus. Selanjutnya untuk usia 70 hingga 90 tahun ke atas sebanyak 9 kasus, dan rentang usia 30-59 tahun ada 8 kasus.
"Sementara dilihat dari yang sudah vaksin atau belum, ada satu pasien baru dosis pertama, 13 pasien sudah dosis kedua dan satu pasien yang sudah booster. Sedangkan yang belum vaksin sama sekali ada 10 pasien," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, pria yang kerap disapa dr. Oki ini mengungkapkan hingga kemarin Rabu (2/3) tercatat ada penambahan 651 kasus baru, sedangkan untuk kasus sembuh bertambah 340 orang. Untuk kasus meninggal ada tambahan 10 orang, dan jumlah kasus aktif saat ini menjadi 7.033 orang.
Berdasarkan akumulasi, saat ini kasus konfirmasi di Kabupaten Bantul menjadi 67.366 orang sedangkan total kasus sembuh 58.722 orang. Selanjutnya untuk kasus meninggal mencapai 1.611 orang.
"Kalau dilihat dari data kasus kematian pasien COVID-19 dalam sehari mulai Januari hingga awal bulan Maret 2022, paling banyak memang terjadi kemarin dengan 10 kasus kematian (berstatus positif COVID-19)," terang dia.
(ams/aku)