.webp)
Sebanyak 13 siswa SMAN 1 Bantul terkonfirmasi positif Corona atau COVID-19 dan saat ini tengah menjalani isolasi mandiri (isoman). Pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tersebut kini diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ) karena menunggu hasil swab terhadap ratusan siswa lainnya.
Kepala SMAN 1 Bantul Ngadiya menjelaskan, kejadian bermula saat salah seorang siswa terkonfirmasi positif COVID-19 pada tanggal 14 Februari lalu. Selanjutnya dilakukan tracing dan hasilnya ada beberapa murid yang positif.
"Awalnya tanggal 14 Februari ada 1 siswa dan menjalar hingga ada 7 orang yang positif. Terus kasus bertambah lagi sampai hari Selasa (22/2) ada 6 orang, jadi sementara ini ada 13 siswa yang positif," kata Ngadiya saat dihubungi wartawan, Kamis (24/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngadiya melanjutkan, saat ini kondisi 13 siswa tersebut hanya mengalami gejala ringan. Oleh sebab itu, mereka menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Mereka yang positif gejala ringan terus isoman," ucapnya.
Untuk menindaklanjuti temuan penularan COVID-19 tersebut, pihaknya hari ini melaksanakan swab terhadap murid 3 kelas, yang masing-masing kelas terdiri dari 36 murid. Hal itu karena 6 kasus terakhir muncul dari 3 kelas tersebut.
"Tanggal 22 (Februari) ada laporan siswa kami 6 orang positif dari 3 kelas, karena itu saya telepon Puskesmas Bantul satu dan dilaksanakan swab hari ini. Yang diswab 3 kelas, satu kelas 36 siswa jadi 36 dikali 3 dan dikurangi yang 6 positif hari Selasa," katanya.
"Hari ini swab 3 kelas. Hasil sementara ini, kan antigen ini tadi itu ada positif siswa 6 dan 1 guru. Ini masih sementara karena akan dilakukan swab kedua, jadwalnya menunggu pihak Puskesmas," ujarnya.
Ngadiya mengaku telah menghentikan PTM di SMAN 1 Bantul. Hal itu dilakukan hingga bulan Maret.
"Kita sudah tetapkan PJJ 100 persen sejak Rabu (23/2) sampai tanggal 1 Maret. Tapi nanti kita lihat perkembangannya juga seperti apa," ujarnya.
(rih/mbr)
