Dispar Bantul Keberatan Rencana Pengaturan Jalur Bus di Bukit Bego

Dispar Bantul Keberatan Rencana Pengaturan Jalur Bus di Bukit Bego

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Kamis, 17 Feb 2022 18:35 WIB
Kasus kecelakaan tunggal bus parwisata yang menewaskan 13 orang di Bukit Bego, Bantul terus berlanjut. Polisi telah melakukan sejumlah upaya seperti olah TKP, memeriksa saksi-saksi, hingga melarang bus melintas di Jalan Imogiri-Dlingo saat akhir pekan.
Liak-liuk Jalan Dlingo-Imogiri Bukit Bego, Lokasi Kecelakaan Bus di Bantul. Foto: Dok. Google Maps
Bantul -

Polres Bantul saat ini merancang skema jalur bus wisata yang melintas di jalur Imogiri-Dlingo untuk menuju kawasan wisata Mangunan. Rancangan itu dibuat sebagai respons kejadian kecelakaan pekan lalu yang menewaskan 14 orang.

Dalam skema tersebut, bus besar hanya boleh melintas searah dari jalur Imogiri-Dlingo menuju arah Mangunan. Kemudian untuk baliknya, bus diminta lewat jalur Patuk yang dianggap lebih aman.

Hanya saja, Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul masih keberatan dengan skema tersebut. Sebab skema itu tidak sesuai dengan jalur perjalanan yang biasanya direncanakan oleh wisatawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau semua wisatawan nanti harus turun ke Patuk hampir dipastikan bahwa pariwisata yang datang ke pinus dulu itu akan jarang masuk ke pantai Bantul," kata Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo kepada wartawan di Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Kamis (17/2/2022).

Selama ini jalur bus wisata pagi hari berwisata ke kawasan Mangunan lalu sorenya baru ke kawasan Pantai Selatan Bantul. "Kecuali ke pinusnya sore paginya ke pantai dulu baru naik ke sana. Itu berbeda, ini perlu strategi," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dia meyakini jalur Imogiri-Dlingo sebenarnya sangat layak untuk dilalui bus. Sebab, jalur itu sudah dilebarkan untuk keperluan pariwisata.

"Tetapi semestinya ada solusi, karena jalan itu sengaja dilebarkan agar layak untuk kendaraan naik turun. Ketika dilebarkan tidak boleh turun kan berarti kan ada yang salah dengan perencanaan jalan itu," ujarnya.

Meski begitu, dia menegaskan hal tersebut hanya usulan saja dari pihaknya. Mengingat keputusan kembali lagi harus melalui grup diskusi bersama pihak-pihak terkait.

"Ini hanya masukan saja, sekali lagi kita tidak menyalahkan pihak manapun. Tetapi saya kira setiap kebijakan harus dikaji secara cermat, agar aspek manfaatnya lebih tinggi dari mudaratnya," ujar Kwintarto.

Sebelumnya, polisi sempat mengimbau bus agar tidak melintas di jalur Imogiri-Dlingo. Saat ini polisi membuat skema bus boleh melintas jalur tersebut untuk ke Mangunan, namun tidak boleh turun melalui jalur tersebut.

Menyoal larangan bus melintas di jalur Imogiri-Dlingo, Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengaku tengah menyusun skema. Nantinya skema dari pihaknya akan dibahas dengan instansi terkait.

"Selain itu dari hasil evaluasi, kendaraan bermotor yang mau ke Mangunan lewatnya dari Imogiri, yang lebih safety naik dari Imogiri, bus besar naik dari Imogiri. Selain itu tidak ada yang turun dari Mangunan ke bawah, lewat Patuk pulangnya, tapi masih perlu kesepakatan bersama," katanya kepada wartawan saat di Polres Bantul, Rabu (16/2).

Tidak hanya itu, polisi juga akan membuat check point di jalur Imogiri-Dlingo. Nantinya di check point tersebut polisi melakukan pemeriksaan terkait kelaikan kendaraan yang hendak melintasi jalur tersebut.

"Dan akan kami buat check point, itu semacam pos. Jadi sebelum naik ke atas dilakukan pengecekan kelaikan, kalau tidak aman atau laik akan kami suruh putar balik," ujar Ihsan.




(ahr/ams)


Hide Ads