Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan 73 kasus positif virus Corona varian Omicron yang mayoritas berasal dari wisatawan. Sultan pun meminta kebijakan sistem satu pintu ke Jogja dijalankan dengan disiplin.
"Harapannya seperti yang dilakukan Pak Wali, bus masuk mesti masuk lewat Giwangan (satu pintu) untuk di-tracing menjadi sesuatu bagi saya sangat penting. Tapi faktanya tidak semua lewat sana," kata Sultan saat mengumumkan temuan varian Omicron hasil WGS UGM dan BPTKLPP Jogja di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kamis (10/2/2022).
Sultan menyebut sejak gelombang kedua COVID-19 di Jogja mereda, Pemda DIY maupun pemkab, dan pemkot kesulitan untuk mengontrol wisatawan. Jika dilakukan pengetatan dengan pengecekan sampel swab test bagi wisatawan, dikhawatirkan bisa berpeluang menjadi gejolak di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kita sudah masuk kondisi kedua itu lebih bebas untuk beraktivitas apa pun. Jadi, tidak mudah untuk kita mencegah sesuatu yang sudah kebebasan terjadi, menjadi segala sesuatu yang segalanya kita batasi," kata Sultan.
"Dalam arti, ya kan mungkin akan terjadi gejolak yang besar kalau dari luar mau masuk kita cegah tidak boleh masuk. Kita sudah tidak mungkin lagi," katanya.
Sultan berharap, dengan temuan sampel wisatawan yang positif Omicron ini bisa menjadi pelajaran penting. Apalagi, DIY saat ini status PPKM Level 3 sehingga pemeriksaan acak dan sistem satu pintu masuk Jogja bisa efektif.
"Ada yang akhirnya parkir di tempat lain, tidak parkir ditentukan oleh kota itu bisa terjadi. Berarti apa, kalau negatif, kalau positif kan tetap punya masalah," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X akhirnya mengumumkan Omicron sudah masuk Jogja. Dari hasil whole genome sequencing (WGS) dari dua laboratorium milik UGM dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Jogja ada 73 sample yang positif Omicron.
"Total 73, rinciannya UGM 39, BBTKLPP 34, sebagian besar hasil pemeriksaan dari sampel mandiri dan pelaku perjalanan. Yang ninggali (menular dari masyarakat Jogja). Di swab-nya otomatis dia mau pulang," kata Sultan saat mengumumkan hasil WGS di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kamis (10/2).
(ams/sip)