.webp)
Heboh video yang memperlihatkan begitu banyak orang yang hadir di konser Tri Suaka dan Nabila Maharani di Subang, Jawa Barat. Siapa sebenarnya sosok Tri Suaka?
Dirangkum detikJateng, Tri Suaka adalah seorang penyanyi atau solois. Dia kerap tampil di sejumlah kafe di Jogja dengan membawakan lagu penyanyi atau band lain secara akustik.
Tri Suaka terbilang populer di media sosial. Video penampilannya diunggah di channel YouTube Tri Suaka Channel yang saat ini memiliki 7,8 juta subscribers, dan juga sejumlah channel YouTube lainnya, termasuk channel YouTube Nabila Suaka yang memiliki 4,5 subscribers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Tri Suaka memiliki akun Instagram Tri Suaka Real Official dengan 1,8 juta pengikut. Selain manggung, Tri Suaka juga membuat konten prank musik yang videonya diunggah di YouTube. Dia kerap bernyanyi di kawasan Malioboro, mengamen di sejumlah tempat kumpul anak muda, hingga mendatangi acara pernikahan.
Sementara itu dikutip dari channel YouTube MSI RECORD Record Label & Artist Management, Rabu (2/2/2022), Produser Eksekutif dari MSI Records Muhammad Daud kemudian menggandengnya untuk mencipta lagu sendiri dengan bantuan Charly Van Houten. Lagu "Aku Bukan Jodohnya" adalah karya kolaborasi Charly dan Tri Suaka yang dirilis pada Mei 2021.
Tri Suaka menelurkan single pertama "Aku Bukan Jodohnya" yang disaksikan lebih dari 43 juta kali di YouTube, dan melanjutkan merilis single original kedua berjudul "Ku Tunggu Engkau Di Surga".
Penyanyi pria asal Baturaja, Sumatera Selatan, berusia 27 tahun tersebut menggarap sendiri aransemen, melodi, musik, hingga penciptaan lirik lagu ini.
Merantau dari Sumatra Selatan pada 2015, Tri Suaka pertama dikenal publik sebagai solois yang bernyanyi dari kafe ke kafe di Jogja. Ia mendokumentasikan kegiatannya menyanyikan ulang lagu-lagu pop untuk kemudian diunggah di YouTube pribadinya, Tri Suaka Channel. Suaranya yang melankolis dan lembut disukai banyak orang.
Diberitakan sebelumnya, media sosial digemparkan dengan sebuah konser yang dibanjiri orang. Mereka berdesak-desakkan tanpa menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Satgas COVID-19 Kabupaten Subang langsung mengambil tindakan pascaviral dan adanya pelanggaran protokol kesehatan di acara konser musik yang digelar di objek wisata Taman Anggur Kukulu, di Kecamatan Pegaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Minggu (30/1/2022) kemarin.
Menurut dr. Maxi selaku juru bicara Satgas COVID-19 Subang, acara itu tidak sesuai dengan izin yang diajukan oleh pihak pengelola wisata kepada pihak kepolisian resor Subang. Mereka meminta izin untuk acara silaturahmi dan acara pentas seni.
"Awal mulanya menurut keterangan dari Ibu Kapolres (AKBP Sumarni) itu sebenarnya hanya memberikan izin silaturahmi serta pentas seni," ucap Maxi melalui kiriman video klarifikasi kepada detikcom via aplikasi perpesanan, Selasa (1/2/2022).
Maxi menjelaskan, di dalam acara tersebut ternyata pihak panitia mengundang penyanyi cafe asal Yogyakarta yang cukup terkenal. Sehingga, membuat fans yang berada di Kabupaten Subang hendak berdatangan dan menimbulkan kerumunan massa yang cukup besar.
"Mungkin acara yang menghadirkan band dikagumi kaum milenial sehingga responnya pun terjadinya penumpukan banyak orang dan kerumunan akibat reaksi dari masyarakat," katanya.
Baca juga: PKL Malioboro Mulai Pindahan ke Lapak Baru |
Sementara itu terkait konser di Subang yang heboh itu, Tri Suaka pun angkat bicara. Sebagai penampil, ia menyebut selama ini sudah cukup bersabar untuk menunggu tidak menggelar acara besar.
"Aku mau nanggepin perihal yang di Subang kemarin, banyak yang tag aku. Kita itu sudah dua tahun ya istilahnya nggak boleh mengadakan acara begitu," ujarnya di Instagram, Selasa (1/2).
Tri Suaka juga meminta kabar itu tidak dibesar-besarkan. Lagi pula, kedatangannya ke Subang, Jawa Barat, hanya karena undangan semata, bukan inisiatif membuat acara.
"Menurut saya nggak usah terlalu digoreng lagi, nanti kalau digorang-goreng lagi, naik lagi. Kita juga kan sudah vaksin. Kita diundang untuk menghadiri sebuah acara, profesional kerja teman-teman," paparnya.
(rih/sip)
