Kasus Corona di Bantul Menanjak, Kunjungan Wisata Malah Melonjak

Kasus Corona di Bantul Menanjak, Kunjungan Wisata Malah Melonjak

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 31 Jan 2022 10:22 WIB
Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis, Bantul. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Meningkatnya tambahan kasus baru virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata tak menyurutkan kunjungan wisata. Bahkan, kunjungan wisata pekan ini melonjak 10 persen dibanding pekan lalu.

Kepala Seksi (Kasi) Promosi dan Informasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan dari tanggal 28-30 Januari 2022 tercatat ada 33.610 kunjungan wisata dengan pendapatan mencapai Rp 326 juta. Dari jumlah tersebut, sebagian besar masih menjadikan Pantai Parangtritis sebagai tujuan favorit.

"Dibandingkan dengan pekan lalu naik 10 persen. Dan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis sendiri mencapai 28.870 orang," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (31/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya data kunjungan wisata pada tanggal 21-23 Januari mencapai 30.630 orang. Sedangkan kunjung wisatawan selama satu pekan yakni pada tanggal 24-30 Januari 2022 mencapai 46.569 orang dengan pendapatan mencapai Rp 452 juta. Sedangkan wisatawan yang berkunjung ke Pantai Parangtritis saja mencapai 45.250 orang.

"Kalau dibandingkan kunjungan wisata satu pekan lalu yakni pada tanggal 17-23 Januari 2022 ada 48.182 orang dengan pendapatan Rp 428 juta. Jadi naik hampir lima persen," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Padahal, kasus COVID-19 di Bantul saat ini tengah meningkatkan drastis. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, tercatat hingga kemarin, Minggu (30/1) ada penambahan 5 kasus baru. Sehingga kasus aktif positif COVID-19 di Bantul saat ini mencapai mencapai 61 kasus. Kemudian kasus sembuh bertambah satu pasien dan kasus meninggal dunia sebanyak satu pasien.

Terkait hal tersebut, Markus berharap wisatawan yang datang dan pelaku wisata tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pasalnya jika kasus terus melonjak akan berdampak pada peningkatan level PPKM dari level II ke level III yang konsekuensinya terjadi pembatasan seperti penutupan objek wisata.

"Karena itu mari semuanya terapkan prokes agar jangan sampai kejadian objek wisata ditutup lagi karena lonjakan kasus COVID-19. Karena dampak ekonominya kepada masyarakat sangat buruk dan saat ini sektor pariwisata di Bantul sudah mulai bangkit," ucapnya.




(sip/sip)


Hide Ads