Solidaritas untuk korban bencana banjir dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera mengalir dari Magelang. Ratusan warga memanjatkan doa bersama bagi para korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Doa tersebut disampaikan dalam kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang dihadiri Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Sabtu (20/12/2025). Dalam kesempatan itu, Agus Jabo mengajak masyarakat untuk bahu-membahu membantu para korban bencana.
Agus Jabo mengungkapkan dirinya hampir lima hari berada di lokasi terdampak bencana. Ia menyebut kondisi di lapangan sangat memprihatinkan dan menyisakan duka mendalam bagi warga setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hampir lima hari di sana, suasananya sedih. Kondisinya sangat berat. Semoga kehidupan di tiga provinsi (terdampak bencana) bisa segera normal, mereka bisa beraktivitas kembali," ujar Agus Jabo di hadapan ratusan warga Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Sabtu (20/12/2025).
"Jadi mari kita bersolidaritas dan kita doakan bagi saudara-saudara yang meninggal terdampak banjir, mudah-mudahan mendapat tempat terbaik di sisi Gusti Allah," lanjutnya.
Selain mengajak masyarakat untuk menunjukkan solidaritas, Agus Jabo juga menekankan pentingnya kemandirian masyarakat. Ia mendorong perubahan pola pikir agar warga tidak terus bergantung pada bantuan sosial, melainkan berdaya melalui program pemberdayaan.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengajak masyarakat bergotong-royong membantu korban banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar dalam rangkaian acara HKSN 2025 di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (20/12/2025). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJateng |
"Banyak program-program yang telah dilakukan Kemensos, salah satunya adalah program pemberdayaan. Kita ingin masyarakat bisa mandiri, masyarakat tidak tergantung dengan bantuan sosial, tetapi berdaya dan punya penghasilan sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Agus Jabo mendorong para kepala desa agar aktif membantu warga yang benar-benar membutuhkan bantuan sosial. Sementara itu, masyarakat yang kondisi ekonominya telah membaik diharapkan segera melakukan graduasi untuk memberi kesempatan bagi warga lain yang lebih membutuhkan.
"Mari kita sadar, kita keluar dari program bantuan sosial, supaya bisa digantikan oleh saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan, supaya semua masyarakat iso gemuyu," pungkasnya.
(apu/apu)












































