Anggota DPR RI Komisi XIII, Vita Ervina, mengatakan pihaknya mendorong keterbukaan keadilan dengan penguatan peran Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Dia pun meminta LPSK untuk memberi akses keadilan bagi saksi dan korban.
Hal itu disampaikan Vita Ervina dalam forum Sosialisasi Urgensi Perlindungan Saksi Korban Tindak Pidana di Magelang, Jumat (19/9/2025). Forum tersebut digelar oleh LPSK.
"DPR RI berkomitmen mendorong semakin terbukanya akses keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui penguatan peran LPSK, sehingga perlindungan bagi saksi dan korban dapat diberikan secara lebih menyeluruh dan efektif," kata Vita Ervina dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Sabtu (20/9/2025).
Dalam rilis tersebut dijelaskan, catatan LPSK pada 2024-2025 menunjukkan adanya lonjakan permohonan perlindungan. Jawa Tengah (Jateng) berada di posisi kedua nasional terkait jumlah kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dan penganiayaan berat.
Lebih lanjut, Vita Ervina mengenaskan, DPR RI memastikan LPSK mendapat peningkatan kapasitas, kewenangan, dan dukungan anggaran yang memadai. Hal itu, kata legislator dari Fraksi PDIP itu, merupakan bagian dari tugas dan fungsi DPR RI.
Hal tersebut merupakan bentuk kehadiran negara dalam melindungi setiap warga yang membutuhkan rasa aman.
Vita Ervina meyakini kuatnya dan terpercayanya layanan perlindungan dapat menumbuhkan keberanian warga dalam bersuara. Hal tersebut sekaligus menjamin terciptanya rasa aman, nyaman, dan setara.
"Penegakan hukum yang berkeadilan dan berkeadaban dapat benar-benar terwujud. Karena keadilan bukan hadiah, keadilan adalah Hak, dan Hak itu wajib dijaga oleh negara" tegas Vita Ervina.
Hadir pula dalam forum tersebut, Wakil Ketua LPSK Iur Antonius Wibowo, Kepala DPRD Kabupaten Magelang Sakir, Bupati Magelang Grengseng Pambudi, Sekda Kabupaten Magelang, dan Forkopimda Magelang. Serta jajaran kepala dinas seperti Dinas Sosial, DP3AKB, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Inspektorat, dan Bakesbangpol Kabupaten Magelang.
Selain itu, acara tersebut dihadiri oleh pimpinan universitas, pondok pesantren, ormas NU, ormas Muhammadiyah, PGI, KWI Magelang, dan Baznas.
Simak Video "Video Polisi Gerebek Tambang Ilegal di Lereng Merapi, Rugikan Negara Rp 3 T"
(ahr/ahr)