Pabrik panel surya asal Amerika Serikat, SEG Solar, mulai beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang. Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, menyebut hadirnya pabrik tersebut di Batang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi hijau di tingkat nasional.
Faiz menyebutkan, adanya SEG Solar itu diharapkan berdampak langsung terhadap masyarakat.
"Kehadiran SEG Solar adalah sinyal bahwa Batang ikut serta membangun ekonomi hijau untuk Indonesia. Dampaknya diharapkan terasa langsung bagi masyarakat, mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga peluang di rantai pasok," ungkap Faiz dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Sabtu (9/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Co-Founder dan General Counsel of SEG Solar, Michael Eden, menjelaskan pembukaan operasional pabrik tersebut menciptakan banyak peluang di Indonesia. Selain itu, kehadiran pabrik panel surya itu dapat menjadi pemain besar di sektor energi terbarukan.
"Banyak kerja keras yang dilakukan dalam proyek yang telah bersama-sama membangun pabrik ini dalam waktu yang sangat singkat, dan kami berhasil menyelesaikannya hanya dalam waktu 7 bulan," kata Michael Eden.
Selain itu, dia menjelaskan, pihaknya bakal memproduksi 2 gigawatt (GW) sel surya. Hadirnya KEK Industropolis disebutkan menjadi alasannya untuk berinvestasi di Batang.
"Kami akan memproduksi 2 gigawatt sel surya untuk fasilitas produksi kami di Amerika Utara, dan kami juga akan mendukung transisi energi terbarukan di Indonesia dengan menyediakan produk untuk proyek residensial, komersial, dan utilitas. Kami memilih Batang karena beberapa alasan, misalnya insentif pajak yang bisa kami peroleh di sini melalui skema KEK," terangnya
"Hal ini akan menghemat banyak biaya bagi kami, terutama pajak impor bahan baku, serta memungkinkan kami mengekspor dengan bebas. Kami sangat puas dengan hasil yang telah dicapai dan menantikan pengembangan fase dua dan fase tiga ke depan, serta memperkuat akar kami di Indonesia," lanjutnya.
![]() |
Michael Eden berharap mendapat dukungan dari bank lokal guna mengembangkan proyek pabrik tersebut. "Salah satu hal yang sangat kami harapkan dari Indonesia adalah dukungan dari bank-bank lokal. Kami mencari pembiayaan untuk memulai dan mengembangkan proyek ini, serta mewujudkan visi yang kami miliki," sebutnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, menyebutkan SEG Solar adalah salah satu dari dua pabrik panel surya terintegrasi yang berkapasitas besar di Jawa. Adapun pabrik lainnya berada di Kendal.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, Jawa Tengah berpotensi menjadi sentral produksi panel surya terbesar di Indonesia," ungkap Ngurah Wirawan.
Dia menjelaskan, pabrik tersebut baru memanfaatkan sekitar 20% dari total lahan. Adapun nilai investasinya mencapai USD 100 juta dari rencana total investasi sebesar USD 500 juta.
Untuk sisanya, lanjutnya, akan dibangun secara bertahap. Dia mengungkapkan, insentif fiskal pemerintah daerah dan KEK serta dukungan fasilitas adalah kunci keberlanjutan investasi.
"Hal ini adalah peluang besar bagi masyarakat Batang dan Jawa Tengah, khususnya generasi muda dan tenaga kerja profesional, untuk terlibat langsung dalam industri energi terbarukan yang strategis," katanya.
Adanya SEG Solar di Batang diharapkan membuka luas lowongan pekerjaan bagi masyarakat lokal didukung komitmen Pemkab Batang dalam mempermudah investasi dan memastikan industri dapat berkembang.
"Dengan beroperasinya SEG Solar, Batang semakin mengukuhkan diri sebagai bagian penting dari peta industri hijau Indonesia, sekaligus membuka jalan bagi transformasi daerah menuju pusat energi terbarukan masa depan," pungkasnya.
(aku/aku)