Komisi V DPR RI mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, dalam menangani rob di Sayung, Demak. Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, mengatakan pihaknya akan memperjuangkan usulan penanganan rob Sayung.
Hal tersebut disampaikan Ridwan usai melakukan kunjungan kerja masa reses persidangan IV tahun 2024-2025 di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Jumat (25/7/2025).
"Pak Gubernur ini bagus sekali memperjuangkan kepentingan daerahnya," kata Ridwan dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami anggota dewan, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia, bukan penentu. Tapi kami akan memperjuangkan apa yang menjadi keinginan masyarakat Jawa Tengah melalui Gubernurnya," tegasnya.
Diketahui, Luthfi menyerahkan sejumlah dokumen usulan strategis pembangunan kepada Komisi V DPR RI. Beberapa usulannya yakni penanganan rob di Sayung, pembangunan Giant Sea Wall sepanjang 20,2 km, kolam retensi, sistem pompa, hingga percepatan konektivitas jalan nasional dan daerah.
Anggota Komisi V DPR RI lainnya, Syaiful Huda, turut mengapresiasi Pemprov Jateng. Dia menilai, pendekatan 'kroyokan' antarOPD hasil inisiasi Luthfi sangat efektif untuk penanganan jangka pendek.
"Luar biasa. Disukai rakyat. Insyaallah (usulan strategis) akan kami pertimbangkan untuk masuk prioritas pembangunan 2026," kata Huda.
Menurut Huda, penanganan jangka panjang seperti Giant Sea Wall memerlukan waktu. Sebab itu, Komisi V DPR RI mendorong Kementerian PUPR untuk melakukan langkah strategis agar ada solusi sementara.
Dukung Usulan Penanganan Rob
Komisi V pun mendukung pengajuan anggaran senilai Rp 1,7 triliun yang dilakukan Luthfi untuk menangani rob di Sayung, Demak. Adapun anggaran tersebut diperuntukkan membangun infrastruktur pendukung penanggulangan rob.
Anggota Komisi V DPR RI, Sriyanto Saputro, menyebut meski dirinya bukan berasal dari daerah pemilihan Demak, sebagai wakil dari Jateng dirinya mendukung penanganan rob melalui APBN.
"Dulu saya ikut rapat di sini (Forum Legislatif). Setelah ada banjir rob, Pak Gubernur ajukan anggaran Rp 1,7 T. Kami perjuangkan di Komisi V dan juga perjuangkan ke Menteri PU," kata Sriyanto Saputro.
Dia menyebutkan, persoalan rob tersebut telah menjadi perhatian nasional. Sebab rob dapat berdampak terhadap jalan dan rumah warga yang tergenang air sehingga berimbas terhadap kesejahteraan masyarakat.
Dia menjelaskan, usulan anggaran tersebut tidak mencakup pembangunan Giant Sea Wall. Dia menyebutkan, anggaran Rp 1,7 triliun itu untuk penanganan rob di Sayung untuk jangka pendek.
Sementara itu, pembangunan Giant Sea Wall adalah penanganan jangka panjang yang terkoneksi mulai dari Jakarta. Hal tersebut pun menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto.
Sriyanto Saputro turut mengapresiasi upaya Luthfi menerjunkan semua OPD dalam penanganan rob jangka pendek. Hasilnya pun dirasakan mulai dari penanganan kesehatan masyarakat, pengaturan lalu lintas jalan, hingga penyedotan air rob untuk dialirkan ke sungai.
"Kami mengapresiasi langkah Pak Gubernur. Tapi selanjutnya untuk jangka pendek, anggaran masih proses. Semoga, kita doakan saja," ungkap anggota DPR RI Dapil Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri ini.
Sebelumnya, Luthfi berkomunikasi kepada seluruh anggota DPR RI dari dapil Jateng untuk berkolaborasi memajukan wilayah. Rob di Sayung pun menjadi salah satu sorotan masalah.
Luthfi juga memerintahkan semua OPD Pemprov Jateng untuk turun ke lokasi rob di Sayung. Seperti halnya Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru), yang menangani penyedotan air rob. Selanjutnya, OPD lain menangani Rumah Tak Layak Huni Warga hingga urusan kesehatan.
(afn/apu)