Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, berkunjung ke Panti Sensorik Netra Penganthi di Kabupaten Temanggung, Selasa (15/7/2025). Dalam kesempatan tersebut, Luthfi menyebutkan, pihaknya akan memberikan bantuan senilai hampir Rp 23 miliar kepada 57 panti di Jateng.
Dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Rabu (16/7/2025), Luthfi menyebutkan sebanyak 6.470 orang menjadi penghuni di 57 panti itu per 2025. Pihaknya pun bakal menggelontorkan bantuan senilai hampir Rp 23 miliar.
"Saya pengin, termasuk dari dinas, cari sebanyak-banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan untuk dimasukkan ke panti kita. Hadirnya negara diperlukan bagi anak-anak atau masyarakat yang memiliki kekurangan," kata Luthfi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Adapun tujuan Luthfi berkunjung ke Panti Penganthi untuk memastikan layanan dan pembinaan terhadap penyandang disabilitas netra berjalan baik. Di panti tersebut ada 62 penghuni yang terdiri dari 50 pria dan 12 wanita.
Sebanyak 62 penghuni itu terdiri dari 43 penyandang total blind dan 19 penyandang low vision. Dalam kesempatan itu, Luthfi juga berdialog bersama penghuni panti.
"Asalnya dari mana?" tanya Luthfi kepada seorang penghuni asal Wonosobo, Muh Nur Farid.
Farid yang saat itu tengah melakukan praktik pijat tidak tahu kalau orang yang bertanya kepadanya adalah Luthfi. Usai mendapatkan informasi dari petugas bahwa orang yang berbincang dengannya adalah Luthfi, Farid pun langsung tersenyum lebar dan meminta foto bersama Gubernur Jateng itu.
Farid menyebut, dirinya telah tinggal di panti itu selama tiga tahun dan merasa kebutuhannya telah tercukupi.
"Oo, Pak Gubernur. Minta foto Pak. Saya sudah tiga tahun di sini. Orang tua sudah sepuh jadi jarang ke sini. Sampun cekap (sudah cukup) di sini, senang banyak temannya," ujarnya saat berdialog dengan Luthfi.
Luthfi juga sempat berbincang dengan para penghuni yang belajar mengaji dan membaca menggunakan braille yang salah satunya adalah warga asal Kabupaten Magelang, Arista (21). Arista mengaku senang tinggal di panti itu dan mendapatkan banyak pelajaran.
![]() |
"Terima kasih Pak Gubernur sudah datang ke sini, sudah jenguk kita-kita yang punya kekurangan maupun kelebihan. Kita punya kekurangan. Kekurangan itu bukan buat patokan untuk menyerah melainkan untuk bangkit," kata Arista usai bertemu Gubernur.
Selanjutnya, Luthfi menyebutkan, ada sejumlah hal yang perlu diakselerasi dan ditingkatkan di panti tersebut. Namun, dia senang melihat penghuni panti yang juga senang.
"Penghuni Panti sudah saya wawancarai satu-satu, mereka senang kemudian bangga. Mereka dihargai, terus merasa hadirnya negara ada. Ini merupakan suatu keluarga besar yang panti-panti di Jawa Tengah betul-betul kita openi," katanya.
Luthfi menyebutkan, para penyandang disabilitas di panti tersebut bakal mendapatkan pelatihan penunjang. Adapun pelatihannya seperti berjalan menggunakan tongkat, membuat kerajinan, memijat, bahkan kesenian.
"Mereka harus siap pakai. Minimal bisa mandiri. Bisa mengurus dirinya sendiri, tidak membebankan keluarganya, tidak membebankan masyarakat, juga memiliki semangat hidup," pungkasnya.
(dil/dil)