Wakil Bupati Klaten Benny Indra Ardhianto menyambangi nenek SA (67), warga Kecamatan Polanharjo, Klaten, yang dianiaya karena diduga mencuri bawang Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Benny mengatakan pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap SA agar tidak mengulang perbuatan yang sama.
Benny menyambangi SA bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISSOSP3APPKB) Klaten dan perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) Sentara Antasena Magelang di Polanharjo, Jumat (9/5/2025).
Benny mengatakan kunjungan tersebut merupakan upaya pendekatan secara humanis. Dia juga memberikan bantuan berupa sembako dan biaya pengobatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita pendekatannya secara humanis, kita melakukan kunjungan (ke rumah SA) dan dengan sedikit memberikan bantuan sembako dan biaya untuk pengobatan," jelas Benny saat dihubungi wartawan, Selasa (13/5).
Saat berkunjung, Benny mengungkapkan, keadaan SA sudah mulai membaik.
"Sudah membaik. Tinggal kontrol saja. Kemarin juga kita cek untuk obatnya yang rawat jalan, kan itu (SA) kan rawat jalan," katanya.
Soal SA disebut sering mencuri, Benny mengaku mendapatkan informasi serupa. Dia mengunjungi SA lantaran nenek tersebut menjadi korban penganiayaan.
"Informasi yang kita dengar dari tetangga itu sudah beberapa kali melakukan tindakan itu. Ya, cuma memang kemarin itu posisinya kan ada main hakim sendiri (SA dianiaya)," terangnya.
Benny berharap nenek tersebut bisa mendapatkan pembinaan dari dinas terkait. Usai mendapatkan pembinaan, SA diharapkan tidak mengulangi perbuatannya.
"Harapan ke depan agar bisa dibina oleh Pemda melalui Dinas Sosial agar tidak mengulangi kejadian yang sama di Boyolali," ujar Benny.
Diberitakan sebelumnya, nenek SA (67) menjadi korban penganiayaan karena diduga mencuri bawang di Pasar Mangu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.
Kasus ini terungkap bermula dari sebuah video yang dinarasikan seorang nenek dihajar massa karena mencuri bawang di pasar Mangu, Boyolali, viral di media sosial. Polres Boyolali menyelidiki kasus ini.
"Setelah kita lakukan penyelidikan, alhamdulillah kita dapatkan lokasi ibu itu ada di Klaten alamatnya," kata Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, Kamis (8/5).
Dikemukakan Rosyid, ibu tersebut berinisial SA, sekitar 67 tahun, warga Polanharjo, Klaten. Setiap harinya SA berjualan sayur dan gorengan keliling.
Terkait dengan penganiayaan SA, Rosyid menyampaikan pagi itu SA ke Pasar Mangu, tiba pada pukul 05.30 WIB. Melihat ada peluang, SA disebut melakukan upaya pencurian bawang sebanyak 5 kg.
Tetapi aksinya ketahuan pemilik yang kemudian melakukan pengejaran. SA lalu diamankan di pos keamanan pasar.
Dua orang keamanan pasar, ZA (42) dan KA (56), kemudian menganiaya korban lantaran di pasar tersebut sebelumnya pernah terjadi beberapa kali pencurian. ZA dan KA mencurigai SA merupakan pelaku pencurian itu.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka yang cukup serius di beberapa bagian kepalanya dan sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Korban mengalami luka di kepala dan mendapat jahitan tiga tempat, memar di bawah mata dan dagu akibat pukulan tangan kosong.
"Kepala ibu bocor karena terantuk tembok yang ada di pos keamanan, saking kerasnya pukulan yang diberikan oleh si pelaku ini," tambahnya.
Adapun SA mengakui kalau dia mencuri bawang tersebut. Dia mengaku kepepet karena butuh modal untuk berdagang.
"Kula mendet bawang Pak, kula kan dodol bumbon kalih sayuran, kulakan ten mriko kulo beto ten ngomah (saya mengambil bawang pak, saya kan jualan bumbu dapur dan sayur, belanja di sana saya jual di rumah)," tutur SA kepada detikJateng di rumahnya, Jumat (9/5) petang.
"Kepepet Pak, ajeng ngge tambah modal jualan. Mendet tapi pun disukake bakule, kula tumbas mboten entuk (mau buat tambah modal jualan, ambil lalu saya kembalikan, dan saya beli tidak boleh)," sambung SA.
(ahr/ahr)