Cerita Giarti Kelola Warung Soto Kemiri Pati, Pernah Diborong Bupati

Cerita Giarti Kelola Warung Soto Kemiri Pati, Pernah Diborong Bupati

Dian Utoro Aji - detikJateng
Sabtu, 26 Apr 2025 14:54 WIB
Soto ayam kemiri di warung Giartiningsih, depan kantor Dinas Pertanian Pati, Jumat (25/4/2025).
Soto ayam kemiri di warung Giartiningsih, depan kantor Dinas Pertanian Pati, Jumat (25/4/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng
Pati -

Giartiningsih (40) warga Sarirejo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, membagikan kisahnya mengelola warung soto ayam Kemiri yang laris dan jadi langganan pejabat.

detikJateng berkesempatan mampir ke warung soto ayam kemiri itu di Jalan Diponegoro atau tepatnya depan Dinas Pertanian Pati. Warungnya buka jam 16.00 WIB sampai malam.

Giarti mengatakan dulunya dia merupakan pekerja koperasi di Rembang. Pada tahun 2020 ia memilih resign dan meneruskan usaha yang digeluti orang tuanya sejak dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedangkan kita melanjutkan usaha dari orang tua," kata Giarti saat berbincang dengan detikJateng, Jumat (25/4/2025) sore.

ADVERTISEMENT
Soto ayam kemiri di warung Giartiningsih, depan kantor Dinas Pertanian Pati, Jumat (25/4/2025).Soto ayam kemiri di warung Giartiningsih, depan kantor Dinas Pertanian Pati, Jumat (25/4/2025). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Dia mengatakan orang tuanya dulu usaha warung soto ayam kemiri. Namun karena usia yang sudah tua akhirnya diteruskan oleh anak-anaknya.

Warung soto ayam kemiri cabang depan Hotel Kurnia Pati dikelola kakak Giarti. Sedangkan dirinya bersama suami membuka warung tepat di depan kantor Dinas Pertanian Pati.

"Warung mulai buka jam 16.00 WIB sore sampai malam. Hari Senin tutup," ungkap dia.

Giarti menceritakan, soto ayam kemiri merupakan kuliner khas Pati. Soto ini berasal dari Kemiri, nama sebuah dukuh di Desa Sarirejo, Kecamatan Pati Kota.

Konon kata dia, soto ini tidak lepas dari nama kemiri. Konon di Kemiri merupakan wilayah perhutanan yang banyak tanaman rempah kemiri.

Kemiri itu digunakan untuk menambah sedapnya soto ayam. Sehingga soto itu bernama 'soto ayam kemiri'. Nama itu dikenal masyarakat luas sampai sekarang.

"Untuk kemiri itu nama desa. Dulu ceritanya orang dulu itu kalau memasak pakai rempah-rempah kemiri. Di sana orang dulu kalau memasak pakai kemiri. Artinya untuk membuat sedapnya mereka memakai kemiri," ungkap dia.

Tak hanya itu, penjual soto ayam kemiri mayoritas dari Dukuh Kemiri. "Yang jual saja kebanyakan dari orang Kemiri," jelasnya.

Giarti mengatakan, soto ayam kemiri dia jual dengan harga yang cukup murah. Untuk satu porsi dengan mangkok ukuran kecil harganya Rp 5 ribu. Sedangkan mangkok ukuran besar Rp 8 ribu. Giarti sehari bisa menjual 100 porsi soto ayam kemiri.

"Untuk ciri khas soto ayam kemiri itu makannya ditemani dengan tambahan ada daging ayam goreng, harganya per potong berbeda, bergedel dan kerupuk," jelasnya.

Menurutnya, banyak pendatang luar daerah yang penasaran dengan soto ayam kemiri. Bahkan kata dia ada beberapa pejabat daerah hingga nasional sering mampir ke warungnya.

"Kita pernah dapat pesanan seribu porsi dari Bapak Bupati Rembang Hafidz, kemudian pak Sekda Pati, Pak Jumani sering ke sini," ungkap dia.

Lebih lanjut, Giarti mengaku untuk mengembangkan usaha kuliner soto ayam kemiri sengaja mengikuti program dari BRI. Giarti menjadi UMKM binaan dari BRI. Terutama karena dia sering menabung di bank tersebut.

"Kalau saya nabung di BRI sudah lama," jelasnya.

Berkat hal itu, ternyata usahanya beberapa kali mendapatkan pendampingan dari BRI. Salah satunya diberikan fasilitas pembayaran secara non tunai yakni lewat QRIS BRI.

"Kita ini merupakan binaan dari BRI. Terus kita memakai QRIS ini untuk mempermudah pembayaran karena pembeli luar kota biasanya pakai uang non tunai," ujarnya.

Ternyata menurut dia adanya pembayaran QRIS ini dapat mempermudah pembayaran. Terutama bagi pembeli luar kota.

"Nggak mesti tapi biasanya dari luar Kota yang bayar lewat QRIS BRI daripada harus ke ATM dulu," jelasnya.

Tak hanya itu, adanya QRIS BRI mempermudahkan transaksi jual beli. Menurutnya adanya QRIS lebih aman dari uang palsu.

"Kita kalau cari pengembalian orang receh kita susah dengan QRIS nggak usah pakai pengembalian," ungkapnya.

Salah satu pembeli, Setiawan asal Rembang, tidak sengaja mampir ke soto ayam kemiri. Menurutnya rasa soto ayamnya sedap dan segar.

"Kuahnya segar, terus dagingnya empuk. Harganya juga murah," kata Setiawan kepada detikJateng.

Setiawan juga membayar memilih menggunakan QRIS BRI karena kebetulan tidak membawa uang receh. "Tadi bayar pakai QRIS karena nggak ada uang receh, syukur ada QRIS nggak nukar uang," tutur dia.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads