Pj Bupati Tegal, Agustyarsyah, bakal mengawal dan memastikan distribusi dan ketersediaan pupuk bersubsidi. Selain itu, dia juga mengawal dan menjamin harga pupuk bersubsidi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Hal tersebut disampaikan oleh Agustyarsyah setelah mendapatkan laporan dari Ketua Forum Masyarakat Peduli Desa (Formades), Susmono, saat rapat koordinasi penyelesaian pupuk bersama Formades di ruang rapat Sekda, Selasa (26/11).
Susmono menyampaikan, petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi seperti Urea, ZA, dan NPK yang sesuai dengan HET. Adapun harga jual pupuk Urea di sejumlah kecamatan, dia menuturkan, di angka Rp 150 ribu per karung ukuran 50 kg. Sementara, HET pupuk sejenis seharga Rp 112.500.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Susmono mengeluhkan perihal sulitnya mengambil pupuk bersubsidi. Sebab, dia menilai, adanya kekurangan sosialisasi sistem pengambilan pupuk bersubsidi dari PT Pupuk Indonesia.
"Petani kita sulit mengambil jatah pupuk subsidinya karena minim sosialisasi persyaratan pengambilan pupuk bersubsidi di kios-kios resmi," kata Susmono dilihat detikJateng di laman Setda Kabupaten Tegal, Senin (2/12/2024).
Menanggapi hal itu, Agustyarsyah mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut melalui komunikasi dan pemantauan bersama PT Pupuk Indonesia dan stakeholder terkait.
Agustyarsyah mengungkapkan, upaya tersebut dilakukan guna menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi hingga tingkat petani. Dia juga meminta Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk mengawal penyelesaian permasalahan hingga tuntas.
![]() |
"Sebanyak 40 persen dari total petani kita berada di bawah garis kemiskinan. Sehingga kita harus mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan pupuk bersubsidi ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani kita," kata Agustyarsyah.
Selanjutnya, Agustyarsyah mengimbau para petani dan kelompok tani untuk melaporkan ke dinas terkait jika mendapatkan penyalahgunaan distribusi pupuk bersubsidi.
"Cetak dan sebarkan spanduk banner ke desa-desa terkait informasi pupuk bersubsidi ini dan cantumkan nomor pengaduan yang jelas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal, Imam Rudy Kurnianto menuturkan, pihaknya akan selalu mengawal distribusi pupuk bersubsidi dari tingkat produsen hingga 173 kios pupuk lengkap (KPL).
"Kami terus melakukan pengawasan rutin alurnya (pupuk bersubsidi), mulai dari ketersediaan barang, distribusi hingga harganya saat sampai ke petani. Sampai dengan bulan ini, pendistribusian pupuk bersubsidi ini lancar dan masih ada stok pupuk di KPL," katanya.
Selanjutnya, Account Executive PT Pupuk Indonesia Fatrice Hendri Utomo mengungkapkan, petani cukup membawa KTP atau kartu tani saat menebus jatah pupuk bersubsidi di KPL resmi.
"Petani cukup membawa KTP atau kartu tani untuk mengambil jatah pupuk bersubsidi dengan HET Rp112.500 rupiah selama jatah masih tersedia di KPL resmi," ujarnya.
(apu/afn)