Bupati Klaten Sri Mulyani, meresmikan Museum Daerah di Monumen Juang 45 Klaten. Sri Mulyani berharap masyarakat bisa memanfaatkan museum tersebut untuk mengenal sejarah dan budaya Kota Bersinar itu.
Selain meresmikan, Sri Mulyani juga menyempatkan diri untuk berkunjung ke Museum Daerah tersebut pada Selasa (29/10). Di dalam museum, Sri Mulyani dipandu oleh seorang petugas museum dan ditunjukkan beberapa koleksi museum.
Adapun sejumlah koleksi museum mulai dari peninggalan Hindu-Buddha hingga representasi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) seperti Apeman Yaqowiyu. Selain dua jenis koleksi itu, dihadirkan pula gambar berbagai umbul lengkap dengan barcode lokasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat melihat koleksi alat tenun tradisional milik museum, Sri Mulyani berujar, dirinya bisa mengoperasikan alat tersebut. Dia juga beberapa kali melontarkan pujian terhadap koleksi museum.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani mengungkapkan, dirinya sempat dikirim foto koleksi milik Museum Daerah Klaten. Dia mengatakan, koleksi seperti arca merupakan benda yang tak ternilai harganya dan mesti dirawat dengan baik.
Fungsi Museum Daerah tak lain adalah untuk menjaga benda bersejarah peninggalan nenek moyang di Klaten. Generasi muda diharapkan bisa memahami sejarah dan budaya di Klaten.
"Kita masyarakat Klaten, Pemerintah Daerah Klaten harus menjaga, merawat, peninggalan nenek moyang kita karena itu cerita biar tidak punah, biar tetap ada nilai sejarahnya, dibuatlah Museum Daerah," kata Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani menyebutkan beberapa fungsi strategis Museum Daerah tersebut. Salah satunya adalah pusat edukasi bagi pemuda.
"Pembangunan museum ini memiliki beberapa tujuan strategis, menjadi pusat edukasi dan pembelajaran bagi generasi muda," sebutnya.
"Tentunya (Museum Daerah) mendokumentasikan dan melestarikan warisan budaya Klaten menjadi destinasi wisata edukasi menarik, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya, serta mendukung perkembangan sektor pariwisata," lanjutnya.
Mengutip Presiden Pertama Soekarno, Sri Mulyani menekankan, generasi muda tidak boleh lupa akan sejarah. Sebab, bangsa yang baik adalah bangsa yang menghormati para leluhur.
"Anak-anak harus tahu sejarah, Jasmerah, jangan pernah melupakan sejarah," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar), Sri Nugroho, menyebutkan museum daerah Klaten memiliki 90 koleksi.
"Koleksi museum sejumlah 90 koleksi," kata Nugroho dalam sambutannya.
(apl/ahr)