Wujudkan Pesantren Entrepreneur, Ponpes API Magelang Ajar Broadcasting-Animasi

Wujudkan Pesantren Entrepreneur, Ponpes API Magelang Ajar Broadcasting-Animasi

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Senin, 29 Apr 2024 23:59 WIB
Salah satu momen Presiden Jokowi mengunjungi Pondok Pesantren Syubbanul Wathon API Tegalrejo Magelang dan bertemu pengasuhnya KH M Yusuf Chudlori. Foto diunggah Minggu (28/4/2024).
Suasana di Pondok Pesantren Syubbanul Wathon API Tegalrejo Magelang. Foto diunggah Minggu (28/4/2024). (dok. Pondok Pesantren Syubbanul Wathon API Tegalrejo Magelang)
Semarang -

Adaptasi pengetahuan di tengah cepatnya perkembangan teknologi dewasa ini seolah menjadi kewajiban. Para santri juga harus punya fasilitas untuk bisa mengikuti perkembangan zaman namun tetap tidak mengesampingkan ilmu agamanya.

Pengasuh Pondok Pesantren Syubbanul Wathon API Tegalrejo Magelang, KH M Yusuf Chudlori mengatakan keilmuan pesantren dan pengetahuan umum dalam kehidupan itu perlu dan tidak boleh disekat.

"Keilmuan pesantren dan pengetahuan umum mutlak diperlukan dalam kehidupan bermartabat dan bernegara. Pemisahan keilmuan pesantren dan pengetahuan umum hanya jadi kebuntuan pengembangan keilmuan," kata Gus Yusuf, Senin (29/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka di Yayasan Syubbanul Wathon Magelang, Jawa Tengah yang makin berkembang itu kini sudah memiliki delapan lembaga pendidikan mulai dari SMP hingga SMK. Bahkan pilihan jurusan di SMK-nya sangat menunjang dalam kehidupan modern seperti saat ini.

"Ada diajarkan ketrampilan komputer, animasi, broadcasting, videografi, fotografi, fashion tata busana, pengolahan pangan atau hasil pertanian, House keeping, perbengkelan, tata boga, dan lainnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jurusan broadcasting ternyata cukup diminati para santri. Karena selain paham dengan seluk beluk penyiaran, mereka juga bisa memanfaatkannya untuk berdakwah secara daring ataupun dalam bentuk visual yang menarik.

"Perkembangan teknologi berkembang cepat. Tanpa kita sadari teknologi sudah bagian kehidupan. Melihat hal itu maka penting lembaga formal yang unggul soal pengetahuan umum dan menjunjung tinggi keilmuan pesantren," kata Gus Yusuf.

"Kepedulian Pondok Pesantren API terkuat pentingnya pengembangan keilmuan formal yang mengedepankan akhlakul kharimah," imbuhnya.

Untuk Delapan lembaga pendidikan yang sudah dimiliki yayasan tersebut adalah SMP Syubbanul Wathon Tegalrejo, SMP Syubbanul Wathon Bandongan, SMA Syubbanul Wathon, SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo, SMK Syubbanul Wathon Secang, MTs Syubbanul Wathon, MA Syubbanul Wathon, STAI Syubbanul Wathon.

"Saat ini sedang dikembangkan Pondok Pesantren internasional, Syubbanul Wathon Internastional Islamic School (SWIIS) untuk jenjang SMP dan SMP," tegas Gus Yusuf yang juga Ketua DPP PKB Bidang Pendidikan dan Pesantren itu.

Gus Yusuf yang disebut sebagai ikon Pesantren Enterpreneur itu berharap dengan para santri yang memiliki keterampilan dan ilmu agama yang cukup bisa menumbuhkan wirausahawan sukses dan menyumbang jumlah wirausahawan di Indonesia yang belum banyak.

"Ketrampilan berwirausaha ini kan cara untuk menjauhkan kemiskinan. Kalau pertumbuhannya rendah, wajar kemiskinan menjadi tinggi," jelas pria yang juga menjabat Ketua DPW PKB Jateng itu.

Kini Ponpes Asrama Perguruan Islam (API) yang telah berdiri sejak zaman pra kemerdekaan itu memiliki jumlah santri total 14.968 orang dengan rincian untuk API Salaf Putra dan Putri 9.968 orang dan API Asri Syubbanul Wathon 5.000 orang. Dengan jumlah pengajar 1.200 orang.

Dalam proses belajar di sana, beberapa prestasi bisa ditorehkan. Dan yang pernah diperoleh antara lain Anugerah ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) Award 2023, kategori Champion of the Champion Pondok Pesantren, BLK Komunitas Terbaik Nasional wilayah Tengah 2023, Employment Working Group G20, mewakili Profiling BLK Komunitas dalam G20 di Bali dan Mahakarya Vokasi Adibusana, JMFW Jakarta Muslim Fashion Week 2023.




(apu/apu)


Hide Ads