Unik! Wedangan di Kudus Gratiskan Pengunjung yang Bawa Pacar dan Selingkuhan

Unik! Wedangan di Kudus Gratiskan Pengunjung yang Bawa Pacar dan Selingkuhan

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 24 Apr 2024 14:33 WIB
Angkringan joglo ramai dikunjungi pembeli dengan suasana Kudus tempo dulu, Selasa (23/4/2024).
Angkringan joglo ramai dikunjungi pembeli dengan suasana Kudus tempo dulu, Selasa (23/4/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng.
Kudus -

Angkringan tempat nongkrong pemuda di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini cukup unik. Selain menawarkan suasana Kudus tempo dulu, angkringan ini punya gaya promosi yang unik. Di mana bagi pengunjung bisa dapat makan minum gratis bagi yang membawa pasangan dan selingkuhannya.

Tempat angkringan ini bernama CS Djoglo. Pemiliknya adalah Noor Arif (23) warga Kudus. detikJateng berkesempatan ke angkringan yang memiliki fasilitas rumah joglo khas Kudus pada Selasa (23/4) malam.

Suasana terlihat begitu ramai. Mayoritas pengunjungnya ada anak-anak muda. Mereka yang datang sekadar meminum kopi atau cari makan. Angkringan itu menampilkan suasana Kudus tempo dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana inilah yang membuat pengunjung dibuat nyaman sambil menikmati kopi atau makan di rumah joglo Kudus. Rumah kuno itu memiliki kesan tersendiri seperti di pedesaan. Karena rumah yang dibuat dengan kayu lalu terdapat lampu-lampu khas angkringan tempo dulu.

Tak hanya itu cara mempromosikan kepada pembeli juga terbilang unik. Tawaran gratis makan bagi yang membawa pasangan dan selingkuhan. Diskon Rp 5 ribu yang membawa pasangan, mantan, atau selingkuhan dengan batas minimal pembelian Rp 40 ribu.

ADVERTISEMENT
Angkringan joglo ramai dikunjungi pembeli dengan suasana Kudus tempo dulu, Selasa (23/4/2024).Angkringan joglo ramai dikunjungi pembeli dengan suasana Kudus tempo dulu, Selasa (23/4/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Arif mengatakan awal mula mendirikan angkringan sejak tahun 2019. Awalnya dia yang merupakan mahasiswa ingin mencari penghasilan sendiri. Akhirnya Arif membuka angkringan terletak di Kelurahan Kajeksan Kecamatan Kota.

"Awal mula itu dari saya kuliah ingin cari kesibukan mencari pendapatan sendiri, saya sering ngopi sehingga berinisiatif membuat warung kopi, alhamdulillah dapat tempat yang bagus ini dari teman bapak saya," terang Arif kepada detikJateng ditemui di lokasi, Selasa (23/4/2024) malam.

Menurutnya awalnya usaha angkringan sepi. Lalu dia membuat promosi dengan kata-kata yang unik dan diskon makan gratis bagi pembeli yang membawa pasangan dan selingkuhan. Sontak penawaran itu viral dan akhirnya ramai.

"Kemudian berjalan tahun 2019 bulan Agustus mulai angkringan dan joglo, awal-awal sepi kemudian cari solusinya terus dikasih lampu yang tradisional kemudian kita buat kata-kata unik biar viral, terus akhirnya ramai," ujar Arif mahasiswa tengah menyelesaikan skripsi.

Di sela kesibukan menyelesaikan tugas akhir kuliah tidak membuat Arif terganggu usahanya. Dia membagi waktu pagi kuliah dan sore ke angkringan.

"Masih kuliah dari IAIN Kudus semestes akhir, intinya tidak ganggu, kalau bekerja bawanya enak berjualan juga enak, alhamdulillah kuliah dari pagi sampai sore, sorenya ke sini sampai malam," terangnya.

Angkringan joglo ramai dikunjungi pembeli dengan suasana Kudus tempo dulu, Selasa (23/4/2024).Angkringan joglo ramai dikunjungi pembeli dengan suasana Kudus tempo dulu, Selasa (23/4/2024). Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Dia justru merasa senang karena banyak pembeli yang datang ke angkringan miliknya. Mereka kata dia penasaran dengan suasana rumah joglo khas Kudus hingga pelayanan ramah bagi pembeli yang datang. Sehari rata-rata ada puluhan pembeli datang ke angkringannya.

"Kesannya sebisa mungkin ramah tidak ada pelanggan dan pembeli, sehingga akrab biar pulang nanti datang ke sini, ayo ngopi ke angkringan sini saja," jelas Arif.

Terdapat beberapa menu makanan dan minuman di angkringan CS Djoglo. Seperti aneka makanan, kopi, dan minum rempah. Harganya ramah bagi kalangan pemuda. Arif dibantu 6 pekerja untuk melayani para pembeli.

"Harganya minuman dari Rp 4 ribu sampai Rp 10 ribu, kalau makanan dari Rp 1 ribu sampai Rp 5 ribu," jelas Arif.

Arif juga menyediakan pembayaran secara digital di angkringan tersebut. Dia mengaku bekerja sama dengan pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pembayaran secara non tunai.

"Pembayaran karena mengikuti zaman menggunakan dompet digital makanya kita menggunakan QRIS dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pembayaran non tunai atau digital," terang Arif.

Arif mengaku banyak pembeli yang membayar secara nontunai itu. Apalagi pelangganya kebanyakan adalah seorang kalangan remaja di sekitar Kudus.

"Yang menggunakan banyak, apalagi anak-anak zaman muda bayar scan dan QRIS," ungkap dia.

Terpisah Pimpinan Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kudus Iman Indrawan mengatakan QRIS sebagai bentuk fasilitas pihaknya membantu para pedagang, pelaku UMKM dan usaha lainnya. Harapannya bisa memberikan kemudahan untuk transaksi dan lebih aman serta mudah.

"QRIS itu ada di pasar, perumahan, toko, warung sebagai bentuk fasilitas kita kepada nasabah kami bilamana mereka melakukan transaksi jadi QRIS lebih mudah dan aman," kata Iman kepada detikJateng.

Sementara itu dari data BRI Cabang Kabupaten Kudus warga yang terdaftar menggunakan QRIS ada 9.139 buah.




(apl/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads