Kunjungan wisatawan ke Masjid Agung Demak periode libur Lebaran tahun ini menempati urutan terbanyak ketiga se-Jawa Tengah. Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahya Rini menyebut 131.903 orang berkunjung ke Masjid Agung Demak selama periode 31 Maret hingga 15 April 2024.
"Kunjungan terdata sampai tanggal 15 April 2024, itu sebanyak 131.903 orang. 10 destinasi wisata di Jawa Tengah, Masjid Agung menempati di urutan 3. Nomor 1 itu masih ditempati Kota Lama Semarang, nomor 2 itu Masjid Sheikh Zayed Solo, dan ketiga Masjid Agung Demak," ujar Endah di Desa Bungo, Rabu (17/4/2024).
Ia menjelaskan kunjungan wisatawan didominasi oleh wisatawan nusantara dari berbagai daerah di Indonesia. Endah menyebut pemudik yang melintas menyempatkan diri salat ke Masjid Agung Demak laiknya orang beribadah umrah, selalu ingin kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih didominasi oleh wisawatan nusantara, tapi se-Indonesia datang ke situ semua. Jadi dari Sabang sampai Merauke. Karena mereka mudik ya, mudik yang dari timur mau ke Barat pasti lewatnya juga Demak, mereka juga menyempatkan diri lewat Demak. Seperti kita umrah, mereka meyakini bahwa ketika ingin kembali dan kembali lagi untuk bisa salat di Masjid Agung Demak," ujarnya.
Ia menerangkan Masjid Agung Demak memiliki magnet bagi para wisatawan lantaran merupakan cagar budaya peninggalan Kerajaan Islam pertama di Jawa. Selain itu arsitektur kuno yang masih terawat menambah aura magis bagi para pengunjung.
"Masjid Agung itu kan peninggalan Walisongo, di mana di situ ada 4 soko tatal. Kemudian juga kalau kita melihat di situ ada lima lantai. Di sana ada juga makam raja-raja Demak, Sultan Fatah, Sultan Trenggono, dan juga museum," ujarnya.
"Tapi sebagian besar mereka datang ke Masjid Agung mereka untuk melaksanakan salat. Jadi kalau museum dan makam sepertinya menjadi alternatif kedua setelah mereka melaksanakan salat di Masjid Agung," imbuhnya.
Dalam pengembangan wisata tersebut, lanjutnya, dikelola oleh berbagai pihak. Yakni takmir masjid dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) di Demak.
"Kalau pengembangan destinasi wisata Masjid Agung Demak itu tidak hanya Dinas Pariwisata ya, untuk kebersihan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, untuk penataan parkir oleh Dinas Perhubungan, kemudian kami bertanggungjawab ada Wisma Hasanah di situ, fasilitasnya, ada orang berjualan di sekitar pujasera, kemudian ada penertiban di depan Masjid Agung itu ada teman-teman Satpol PP. Jadi ini kerja bareng untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Demak," tutupnya.
(aku/apu)