Banjir rob terjadi di wilayah Sayung Demak hingga menggenangi jalur Pantura Km 8. Bupati Demak Eisti'anah mengungkap sederet upaya penanganan banjir akibat pasang air laut itu.
"Tentunya kita selalu berkoordinasi, kita ketahui permasalahan rob ini kan tidak hanya satu-dua tahun ini, tetapi mengalami peningkatan sampai masuk ke jalan Pantura ini kan perjalanan 20 tahunan," kata Bupati Demak di Pendopo Pemkab Demak, Selasa (16/4/2024).
"Kami dari pemerintah daerah tentunya tidak bisa menyelesaikan secara sendiri. Bukan kami angkat tangan bukan, tetapi kami selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Di tahun kemarin kita sudah mengajukan ke Bappenas di mana semua perencanaan pembangunan melalui Bappenas. Alhamdulillah di tahun 2024 ini ini sudah akan dianggarkan masterplan atau DED-nya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya terus berupaya untuk bisa mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat. Pasalnya jalan Pantura merupakan jalan nasional yang penanganannya merupakan wewenang Pusat.
"Tetapi kami tidak terus menunggu secara pasif bukan, tetapi kita terus berusaha baik melalui jalur politis maupun jalur yang lainnya untuk membantu semaksimal mungkin warga terdampak rob. Terkhusus untuk jalan Pantura, kita sudah berkoordinasi, mungkin nanti ada solusi solusi terbaik dari pemerintah pusat," tuturnya.
"Karena memang kita ketahui yang menggenangi terkhusus Sayung ya, Pantura Sayung, ini tidak di Pantura Sayung saja, mungkin di Pantura Kaligawe juga sudah. Karena memang robnya yang cukup tinggi," sambungnya.
Penanganan Rob di Desa-desa
Selain itu pihaknya juga melakukan sejumlah penanganan rob untuk warga di permukiman desa. Yakni meliputi bantuan bangun rumah dan pembangunan akses jalan sebagai tanggul laut.
"Kalau desa-desa kami sebetulnya sudah mengambil tindakan, dengan kemarin lewat Dinas Perkim dan PU kami. Dari Perkim membuat program yaitu ada yang program kita bangunkan rumah, jika ada tanah untuk relokasi, ada. Jika tidak mau direlokasi kita subsidi atau kita bantu pembangunan rumah panggung di daerah tersebut," terangnya.
"Kemudian kita juga membangunkan akses yaitu sebagai sabuk pantai juga," imbuhnya.
Ia menyebut biaya penanganan rob di Kabupaten Demak cukup besar. Pihaknya berharap bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat.
"Jadi sebenarnya upaya kita sudah sangat maksimal. Kalau diprosentase pembangunan kita di Kabupaten Demak memang cukup besar di wilayah Sayung, tetapi kita juga harus fokus di pembangunan yang lain," terangnya.
"Sehingga kita sampaikan kembali, kalau APBD Pemkab Demak saja tentunya tidak bisa menangani hal tersebut," imbuhnya.
Ia menambahkan pihaknya terus menyuarakan ke Pemerintah Provinsi maupun Pusat terkait masalah rob di Kabupaten Demak. Ia berharap Pemerintah Pusat akan membantu Kabupaten Demak dalam menangani permasalahan tersebut.
"Saat Musrenbangwil tentunya sudah kita sampaikan, dan tentunya semoga dari Pusat juga mendengarkan," ujarnya.
"Karena dari Pekalongan sudah mendapat bantuan, dari nama-nama yang keluar, berapa triliun sudah dipenuhi, tetapi untuk Demak sendiri belum, sehingga dengan adanya kejadian ini kami harapkan ada perhatian khusus dari pemerintah pusat untuk sama-sama menangani permasalahan yang di Kabupaten Demak," imbuhnya.
(aku/apl)