Pasar Puri, Kabupaten Pati, Jawa Tengah cukup ramai sepekan menjelang Lebaran. Ternyata belanja di pasar tradisional terbesar di Pati itu bisa secara online. Seperti apa caranya?
Pantauan detikJateng di lokasi, suasana Pasar Puri Pati cukup ramai pembeli, Rabu (3/4/2024). Apalagi saat ini sepekan menjelang Lebaran. Berbagai kios terpantau dipenuhi pembeli yang sekadar mencari pakaian atau mencari sembako.
Namun di balik hal itu ternyata belanja di Pasar Puri Pati bisa secara online. Kebutuhan pembeli bisa langsung dikirim ke warga Pati tanpa harus pergi ke pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer Bisnis Mikro BRI Brand Office Novi Ristanto mengatakan Pasar Puri Pati telah diterapkan pasar.id sejak dua tahun belakangan ini. Jadi masyarakat bisa hanya mengakses situs Pasar Puri langsung belanja segala kebutuhan.
"Di Pasar Puri ini sudah kita implementasikan pasar.id, jadi pedagang yang ada di sini sudah kita daftarkan pasar.id. Dari pasar itu pun nanti masyarakat bisa akses alamat web tersebut dan langsung belanja, jadi masuk ke web nanti akan muncul pedagang yang ada di Pasar Puri," jelas Novi kepada detikJateng di lokasi, Rabu (3/4).
![]() |
Menurutnya pembeli hanya membuka melalui website bisa belanja dengan berbagai kebutuhan sehari-hari. Seperti sembako, sayuran, buah, dan kebutuhan lainnya.
"Itu lengkap ya yang kita masukkan di Pasar Puri, jadi ada sembako, sayur segar, buah ada, daging, jadi semua kebutuhan sudah ada di pasar ini," Novi melanjutkan.
"Jadi lewat pasar.id ini tidak perlu ke pasar, nanti kurir akan datang ke rumah, ini sangat simpel dan menarik sekali, ini media edukasi masyarakat di Pati," dia melanjutkan.
Dia mengatakan, ada 100 pedagang di Pasar Puri yang terdaftar secara online. Sehingga pedagang tidak perlu khawatir jika harus mendapatkan omzet sedikit. Novi pun berencana menambah jumlah pedagang yang terdaftar di pasar online itu.
"Pasar.id sudah sejak dua tahun yang lalu sudah aktif di Pasar Puri ini kita tambah perbanyak lagi kita daftarkan di pasar.id, semakin banyak semakin bagus, karena orang tidak melihat los di depan atau belakang,pasar.id kebutuhan dibeli walaupun tempatnya ada di belakang itu bisa jadi omzetnya paling besar," dia menjelaskan.
Dengan demikian, Novi berharap agar para pedagang terbantu adanya pasar berbasis online itu. Maka pendapatan pedagang bisa meningkat.
"Ini sekitar 100 pedagang yang sudah terdaftar, akan kami terus tingkatkan untuk daftarkan lebih mudah dalam belanja untuk meningkat kesejahteraan masyarakat di Pasar Puri," ungkap dia.
![]() |
Secara terpisah Kepala Pasar Puri Pati, Artono mengatakan jumlah pedagang di Pasar Puri Pati ada 1.040 lapak. Mereka berjualan sembako, pakaian, dan lain-lain. Menurutnya adanya pasar berbasis online itu mempermudahkan pelayanan masyarakat. Namun sisi negatifnya masih banyak warga yang belum familiar pembelian secara online.
"Pasar.id, sekarang sudah dikelola langsung pihak bank. Menurut kami ya ada untung, sisi baik juga ada, kalau baiknya pelayanan yang mudah untuk masyarakat, tetapi segi tidak baik itu adalah agak mengurangi pasar tradisional dalam hal ini pembelian, karena kita pasar masih tradisional, dikatakan kalah saing dengan masyarakat sekarang," ungkap Artono kepada detikJateng.
Salah satu pedagang sembako Yuni mengatakan dua tahun ini terdaftar di pengguna pasar.id. Menurutnya ada beberapa warga yang membeli melalui pasar yang berbasis online itu. Namun tidak terlalu banyak dibandingkan dengan pembeli yang tunai.
"Saya sebagai pengguna pasar.id, ya masih sedikit, banyak yang tunai," jelas Yuni ditemui di lokasi.
"Karena sini ramainya malam, jadi kebanyakan datang langsung ke sini," dia melanjutkan.
(apl/ahr)