Berkah Jelang Lebaran, Pedagang Sembako Pasar Puri Pati Omzet Sejuta Sehari!

Berkah Jelang Lebaran, Pedagang Sembako Pasar Puri Pati Omzet Sejuta Sehari!

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 03 Apr 2024 14:22 WIB
Pedagang sembako di Pasar Puri Pati, Rabu (4/3/2024).
Foto: Pedagang sembako di Pasar Puri Pati, Rabu (4/3/2024). (Dian Utoro Aji/detikJateng)
Pati -

Suasana di Pasar Puri Kabupaten Pati, Jawa Tengah lumayan ramai menjelang sepekan Lebaran. Pedagang sembako pun laris manis diburu para pembeli.

Seperti yang terlihat di toko sembako kompleks Pasar Puri Pati milik Bungsu Puji Lestari (33). Warga Margorejo itu mengaku mengalami peningkatan jutaan rupiah dalam sehari.

Di kios milik Puji, sapaaanya, terdapat berbagai macam kebutuhan pokok. Seperti beras, minyak, telur dan lainnya. Menurutnya, bulan Ramadan menjelang Lebaran permintaan pembeli cukup ramai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jualan sembako, rokok, lengkap ada di sini. Ramadan lumayan ramai," kata Puji kepada detikJateng ditemui di lokasi, Rabu (3/4/2024).

Dia mengungkapkan sehari bisa ada 70 pembeli. Mereka mencari kebutuhan sembako untuk bulan Ramadan ini. Paling banyak membeli kebutuhan beras, telur, dan minyak.

ADVERTISEMENT

"Sembako mi, beras, minyak, telur. Sehari itu ada 70 pembeli. Itu langganan yang sering ke sini," kata dia.

Adapun harga kebutuhan pokok sendiri beberapa mengalami kenaikan. Namun juga ada yang harganya turun. Seperti beras harganya turun dari Rp 16 ribu menjadi Rp 13 ribu per kilogram.

Lalu minyak goreng sebelumnya Rp 15 ribu menjadi Rp 16 ribu per liter. Lalu telur semula Rp 32 ribu menjadi Rp 27 ribu perkilo.

"Sembako ini naik turun, beras Rp 16 ribu ini menjadi Rp 13 ribu. Minyak goreng Rp 16 ribu sebelumnya Rp 15 ribu, telur semula Rp 32 ribu sekarang Rp 28 ribu, ini turun lagi Rp 27 ribu," kata dia.

Meski demikian kata dia, Puji mengaku mengalami peningkatan omzet per hari selama Bulan Ramadan. Dia mengaku mendapatkan penghasilan Rp 1 jutaan per hari dari sebelumnya Rp 500 ribu per hari.

"Ya lumayan naik omzetnya sekitar sejuta, kalau biasa sekitar Rp 500 ribuan," jelasnya.

Lebih lanjut usaha membuka kios sembako tidak semudah dibayangkan. Awalnya tujuh tahun silam Puji sempat meminjam utang kepada pihak bank untuk memulai usaha sembako.

Dari itulah usahanya bisa berkembang sampai sekarang. Bahkan sudah bisa memiliki kios sendiri dan membeli tanah.

"Dulu buat kontrak, itu ambil utang Rp 400 juta dari BRI, itu selama 3 tahun, sekarang sudah lunas, itu buat modal usaha sama kontrak. Malahan sekarang punya kios sendiri sama bisa beli tanah, alhamdulillah," ungkap Puji.

Terpisah, Manajer Bisnis Mikro BRI Brand Office Pati, Novi Ristanto mengatakan, pihaknya membantu berupa alat transaksi dan juga kemudahan untuk akses bagi pembeli. Dengan demikian dia berharap dapat membantu peningkatan ekonomi kerakyatan terutama pada pedagang di Pasar Puri.

"Ini kita rangkaian pasar Ramadan belanja mudah pasar murah, ini program akuisisi yang ada di pasar tradisional unggulan, karena kita fokus kita ini ke UMKM, dan fokus transaksi digital terutama di sektor UMKM, jadi BRI ingin untuk meningkatkan simpanan tabungan murah, jadi untuk penguatan dan ekosistem pasar," jelas Novi kepada detikJateng di lokasi.

"Kita fokus untuk penguatan ekosistem pasar melalui transaksi-transaksi yang ada diadakan di pasar tradisional, untuk pasar Ramadan diselenggarakan di Pasar Puri," dia melanjutkan.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads