Pemeluk agama Hindu di Klaten, Jawa Tengah, merayakan Hari Raya Nyepi di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten pada Rabu (5/4). Rangkaian perayaan Nyepi ini merupakan implementasi ajaran Tri Hita Karana, atau ajaran tiga harmonisasi untuk mencapai kebahagiaan abadi.
Bupati Klaten yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Joko Purwanto menyampaikan kegiatan Dharma Santi ini merupakan rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi yang memberikan manfaat khususnya umat Hindu yang berada di Klaten.
"Dharma Santi tahun baru saka 1945 dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan dharma bakti bagi umat Hindu serta meningkatkan kinerja anggota Korpri, TNI, Polri dan keluarga STHD (Sekolah Tinggi Hindu Dharma) Kabupaten Klaten," jelas Joko dalam keterangan tertulis, Kamis (6/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Ketua Panitia Yuli Purnomo menjelaskan Dharma Santi Nyepi merupakan rangkaian Hari Raya Nyepi yang memiliki tujuan untuk membangun harmonisasi antar umat manusia baik umat seagama maupun beragama dan Pemerintah.
"Dimulai dengan perayaan Melasti yang dilaksanakan 12 Maret 2023 di Umbul Geneng, dilanjutkan dengan upacara Tawur Agung 21 Maret 2023 di Pelataran Candi Prambanan (merupakan perwujudan harmonisasi umat manusia khususnya umat hindu kepada alam semesta)," jelas Yuli.
"Rangkaian selanjutnya Brata Penyepian dilakukan di Pura atau rumah pribadi (sebagai perwujudan harmonisasi antara manusia dengan sang pencipta). Perayaan Nyepi diakhiri dengan Dharma Santi yang dilaksanakan hari ini sebagai upaya untuk menjalin harmonisasi antar umat manusia dan khususnya Pemkab Klaten," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan sebagai wujud bakti kepada guru wisesa atau Pemerintah pada perayaan Nyepi tahun 2023 masehi mengangkat tema melalui dharma agama dan dharma negara, kita sukseskan pesta demokrasi Indonesia.
Sekedar informasi, kegiatan itu turut dihadiri Direktur Urusan Agama Hindu Kementerian Agama (Kemenag RI), Bimas Hindu Provinsi Jawa Tengah, PHDI Provinsi Jawa Tengah, Kemenag Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI Jateng), Forkopimda, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Ketua Korpri Klaten, Kepala Dinas Pendidikan, FKUB Klaten, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan umat Hindu di Kabupaten Klaten.
(akd/ega)