Dinas Pendidikan Pemkab Klaten bergerak cepat mengecek informasi kayu atap gedung SDN 1 Kecemen, Kecamatan Manisrenggo yang patah. Hasilnya, kerusakan tersebut akan direhab secepatnya tahun ini.
"Besok konsultan saya kirim ke sini, secepatnya diperbaiki. Kita akan melihat perhitungan konsultan tersebut ," jelas Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Yunanta kepada detikJateng, Senin (20/3/2023) saat mengecek di lokasi.
Menurut Yunanta, begitu mendapat laporan kerusakan tersebut dirinya langsung mengecek lokasi. Perbaikan gedung tersebut akan dibiayai dengan dana alokasi umum (DAU).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan DAU di APBD 2023. Kerusakannya adalah kayu kuda-kuda atap ini sudah patah sehingga bisa berakibat fatal jika tidak segera diperbaiki," jelas Yunanta.
Untuk diketahui, bangunan gedung kelas 1 dan 2 itu dibangun tahun 2007. Sambil menunggu perbaikan, dua kelas belajar di ruang aman.
"Sementara siswa belajar di tempat aman, terima kasih untuk masyarakat yang ikut mengamankan. Besok atau hari ini kita minta konsultan ke sini, gedung ini dibangun 2007 dan sebenarnya belum lama," sambung Yunanta.
Kasek SDN 1 Kecemen, Puji Sumiyati menyatakan kayu atap itu patah diketahui sejak tahun 2020. Hal itu diketahui saat penjaga sekolah mencurigai atap melengkung.
"Atap melengkung lalu saya tindaklanjuti dengan melaporkan ke pemerintah desa, Satpol-PP, dan ternyata kayu kuda-kuda putus tinggal terikat sekrup," papar Puji.
Rubiman, orang tua siswa, mengatakan untuk sementara kayu diamankan dengan diikat plat. Sedangkan untuk merenovasi total dibutuhkan dana besar.
"Bukan ganti karena anggaran besar sampai Rp 30 jutaan. Daripada risiko, siswa belajar di ruangan yang lebih aman," ungkap Rubiman.
Pantauan detikJateng, untuk mengantisipasi atap ambruk, relawan Manisrenggo, wali murid, masyarakat, TNI, Polri dan dinas terkait melakukan pengamanan sementara dengan memperkuat kayu. Para relawan juga membersihkan lokasi dan mengecat lingkungan.
Selain Plt Kepala Dinas Pendidikan, Camat Manisrenggo, Anggota DPRD dan perangkat desa juga hadir di lokasi. Mereka menyaksikan para relawan bergotong-royong.
(prf/ega)