Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten menggelar arak-arakan (kirab) Piala Adipura. Kegiatan ini digelar sebagai wujud syukur atas penghargaan yang diterima dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setelah penantian panjang selama 27 tahun.
"Setelah penantian selama 27 tahun waktu yang tidak sebentar, akhirnya Klaten raih Adipura. Karena Adipura merupakan instrumen pengawasan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten dalam pengelolaan sampah," ungkap Sri Mulyani dalam keterangan tertulis, Minggu (12/3/2023).
Ia memaparkan Adipura pertama kali diraih Klaten tahun 1996. Kemudian pada tahun 2016 Klaten hanya mendapatkan sertifikat, dan di tahun 2023 berhasil meraih penghargaan Adipura kategori Kota Kecil tahun 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persiapan tidak sebentar dengan proses yang panjang. Mengingat tahun 2022 ini ada 46 titik pantau penilaian seperti perkantoran, sekolah, rumah sakit, jalan perkotaan, perumahan, desa, sungai ruang terbuka hijau, TPA, TPS dan bank sampah," jelasnya.
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan arak-arakan Piala Adipura ini akhirnya berjalan sukses berkat kerja sama semua pihak. Ia pun berterima kasih atas penyambutan yang sangat meriah dari siswa-siswi SD dan SMP serta guru yang memadati sepanjang jalan saat arak-arakan hingga garis finis.
"Piala Adipura jangan hanya dijadikan simbol, tetapi menjadi pengingat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat," tambahnya.
Adapun arak-arakan ini dimulai tepat pukul 08.00 WIB, mulai dari Alun-Alun Klaten hingga Halaman Pendopo Kantor Bupati Klaten. Diawali dengan tarian gedruk merapi, dalam arak-arakan ini Bupati dan Wakil Bupati Klaten membawa Piala Adipura sambal didampingi Kepala OPD. Pada barisan terakhir, terdapat miniatur Piala Adipura.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Srihadi menyampaikan kegiatan kirab Piala Adipura ini ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada masyarakat Klaten.
"Hari ini dengan rasa syukur, Piala Adipura kami anugerahkan kepada masyarakat Klaten dengan diwujudkan jalan bersama (arak-arakan) baik masyarakat yang terlibat penilaian Adipura ataupun tidak," terang Srihadi.
"Semua begitu rukun, tadi luar biasa sekali masyarakat antusias menyambut kirab Adipura ini," sambungnya.
Sebagai informasi, di akhir kirab Bupati Klaten memotong tumpeng yang diserahkan kepada Kepala DLH dan pasukan kuning (tenaga kebersihan dan pengelola sampah). Selanjutnya, dilakukan penyerahan penghargaan untuk Desa Mandiri Sampah, Sertifikat Kampung Proklim, Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, Pelajar Disabilitas, serta Beasiswa Kader Sekolah Adiwiyata dan Fasilitas Kelola Sampah.
(ega/ega)