Ganjar Giatkan Patroli Sungai-Siapkan Sistem Peringatan di Sungai Dawe

Ganjar Giatkan Patroli Sungai-Siapkan Sistem Peringatan di Sungai Dawe

Inkana Putri - detikJateng
Jumat, 03 Mar 2023 15:10 WIB
Ganjar menyampaikan sepanjang 42 kilometer aliran Sungai Dawe banyak terdapat titik-titik rawan tanggul jebol dan berpotensi membanjiri pemukiman warga.
Foto: Istimewa
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau langsung kondisi tanggul Tanggul Sungai Dawe di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus yang jebol pada Kamis (2/3) dini hari. Jebolnya tanggul tersebut membuat ratusan rumah warga di beberapa desa terendam banjir.

Ganjar pun mengerahkan jajarannya dari tingkat provinsi hingga desa untuk berkoordinasi terkait patroli sungai.

"Perlu kita membuat semacam patroli sungai, ternyata dari BBWS sudah ada dengan 2.344 kilometer panjang sungai yang dikelola BBWS. Tidak mungkin BBWS kerja sendiri, maka kita coba siapkan koordinasinya antara BBWS, provinsi dengan kabupaten termasuk desa untuk melihat dan mengidentifikasi titik-titik rawan," ujar Ganjar dalam keterangan tertulis, Jumat (3/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar menyampaikan sepanjang 42 kilometer aliran Sungai Dawe banyak terdapat titik-titik rawan tanggul jebol dan berpotensi membanjiri pemukiman warga. Sementara, 19 kilometer di antaranya masuk kategori sangat rawan. Oleh karena itu, Ganjar meminta agar patroli sungai lebih digiatkan, terutama pada aliran sungai yang menjadi titik-titik rawan jebolnya tanggul.

Saat meninjau lokasi, Ganjar juga menyiapkan tanda-tanda peringatan di sepanjang aliran sungai yang rawan. Dengan begitu, warga bisa lebih siaga jika tanggul jebol saat hujan lebat.

ADVERTISEMENT

"Kurang lebih 42 kilometer, yang kritis baru 19, maka yang lain kalau kita buat sistem informasi, maka itu yang berbahaya, kita mesti alert. Titik-titik rawan itu bisa diberikan tanda, sehingga kawan-kawan kades ini bisa kita minta untuk siaga. Ini yang khusus sungai," jelasnya.

Di samping itu, Ganjar juga telah mengupayakan pompa penyedot air untuk dikerahkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi debit air yang masih menggenang di beberapa titik.

Pihaknya juga membangun tanggul sementara untuk mengurangi debit air sungai yang meluap, sekaligus sebagai langkah antisipasi jika terjadi hujan lebat.

"Kita coba carikan cara bagaimana genangan-genangan yang ada di area-area keramaian, kota, jalan-jalan yang dilalui transportasi itu cepat kita keringkan. Kalau kita sedot buangnya kemana, alatnya seperti apa, carinya di mana, mesti disiapkan dan kita kerahkan," pungkas Ganjar.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Pulau Jawa, khususnya di area Pantura masih berpotensi tinggi cenderung ekstrem. Seluruh pihak pun diimbau untuk tetap siaga.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads