Kepala BKKBN Puji Program & Upaya Ganjar Tangani Stunting di Jateng

Kepala BKKBN Puji Program & Upaya Ganjar Tangani Stunting di Jateng

Erika Dyah - detikJateng
Senin, 13 Feb 2023 16:28 WIB
Ganjar Pranowo
Foto: Istimewa
Jakarta -

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo mengapresiasi upaya penanganan stunting oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurutnya, program Ganjar linier dengan upaya menekan stunting dan bisa dicontoh daerah lain.

Dalam Rapat Kerja Daerah bertajuk 'Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Jateng', Hasto melaporkan rapor Jawa Tengah terkait Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKBa), termasuk perkawinan dini. Ia mengungkapkan angka tersebut di Jawa Tengah lebih rendah dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Jadi Jo Kawin Bocah programnya Pak Ganjar ini luar biasa. Karena se-Pulau Jawa ini yang paling tidak kawin bocah adalah di Jawa Tengah untuk provinsi yang besar," ungkap Hasto dalam keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memaparkan angka kehamilan pada usia 15 tahun hingga 19 tahun di Jawa Tengah sebanyak 23 per seribu. Jumlah ini lebih rendah bila dibandingkan Jawa Barat, yakni 24 per seribu. Sedangkan di Jawa Timur adalah 31 per seribu.

Dalam kesempatan ini, Hasto juga memuji program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) yang terbukti berhasil mengurangi jumlah AKI di Jawa Tengah dan lebih rendah dibanding Jabar dan Jatim.

ADVERTISEMENT

"Angka kematian bayinya juga bagus, 12 per seribu dan angka kematian balitanya juga Jawa Tengah ada 14 per seribu. Inilah prestasi Jawa Tengah saya kira terasa bahwa jumlah yang meninggal juga menurun," katanya.


Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan berdasarkan data SSGI angka stunting saat ini penurunannya belum signifikan.

"Tapi jangan khawatir karena indikator-indikator yang lainnya bagus. Saya optimis mudah-mudahan di tahun 2023 akhir kita doakan Jawa Tengah turun stunting dengan signifikan," tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan upaya mengatasi stunting tidak boleh setengah-setengah. Apalagi Dana Alokasi Khusus untuk penanganan stunting sudah diserahkan ke daerah.

"Nah sekarang optimalkan, manfaatkan, serap dengan cepat, teorinya semua sudah tahu, teknisnya semua sudah tahu. Hanya saya tekankan, kepada kawan-kawan dari kabupaten kota, praktik-praktik baik di beberapa kabupaten bisa dicontoh dan share," tegas Ganjar.

Mantan anggota DPR RI itu menyebut beberapa daerah menjadi perhatian. Misalnya Brebes serta Banyumas Raya yakni Cilacap dan Kebumen. Menurutnya, penanganan ini beririsan dengan isu kemiskinan.

Ia menjelaskan penanganan stunting akan disatukan dengan program pengentasan kemiskinan. Pasalnya, isu stunting bukan isu tunggal sehingga harus dibarengi dengan penanganan kemiskinan.

"Ini menjadi perhatian kita dan ini berhimpitan dengan angka kemiskinan juga, makanya kami akan jadikan satu program bersama yang akan kami evaluasi juga bersama," tandasnya.




(ega/ega)


Hide Ads