Kerja sama pentahelix yang dilakukan antara Pemerintah Kota Surakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan Bank Jateng membuka peluang buat dua UMKM asal Solo mengekspor produknya ke Prancis. Pelepasan ekspor dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Solo Techno Park, Rabu (9/11/2022).
Nantinya, UMKM tersebut akan dipamerkan di La Maison de I'indonesie di Paris. UMKM yang dibawa ke Prancis merupakan milik mahasiswa dan alumni dari UNS yang telah melewati kurasi. Adapun produk yang diekspor memiliki nilai harga dasar Rp 133 juta.
Produk dari dua UMKM tersebut antara lain furniture, serta tekstil berupa kain pantai dan produk fashion. Ganjar mengatakan kerja sama ini contoh yang bisa direplikasi daerah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perguruan tinggi itu kan punya riset, punya mahasiswa, terus kemudian punya konsep merdeka belajar. Praktik saja. Bisa direplikasi sistemnya," kata Ganjar dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Jika satu perguruan tinggi bisa bergerak untuk mendampingi sejumlah UMKM dan kemudian dikurasi. Sehingga produknya berkualitas dan bisa didorong naik kelas untuk kemudian diekspor.
"Nah kerja sama ini harapan kita menjadi satu model, saya meyakini polanya tidak cukup hanya sekadar pameran tapi harus jualan. Maka temanya hari ini dari expo ke ekspor. Itu menurut saya paling bagus," tutur Ganjar.
Ganjar menyampaikan pemerintah, khususnya kedutaan besar di luar negeri turut memfasilitasi UMKM mengekspor produknya. Salah satunya dengan membeli toko dan dijadikan 'Rumah Indonesia'.
"Sehingga orang akan terbiasa bahwa dia membutuhkan sesuatu dengan tingkat keunikan ala Indonesia, dia tahu ke mana harus pergi," katanya.
Mantan anggota DPR RI ini menegaskan pendanaan merupakan perkara mudah. Sebab, saat ini Bank Jateng siap menyalurkan pendanaan dengan berbagai macam skema kredit yang telah ada.
"Makanya kenapa kita bikin kredit Mitra Jateng 25, Kredit Milenial, itu sebenarnya kita pakai untuk menyikapi situasi seperti ini agar kemudian BPD seperti Bank Jateng itu betul-betul fit pada kondisi daerah dan waktu," urai Ganjar.
Gubernur Jateng dua periode itu menuturkan upaya-upaya yang dilakukan dan melibatkan banyak instrumen ini adalah salah satu upaya membawa UMKM Jateng naik kelas.
"Ini bagian dari cara kita menggerakkan UKM yang ada di Jawa Tengah yang musti naik kelas dan mereka bisa ekspor," ungkap Ganjar.
Sebagai informasi, sampai dengan triwulan II 2022 jumlah UMKM binaan Provinsi Jateng sebanyak 178.821 dengan omzetnya mencapai Rp 68,484 triliun. Nilai asetnya sebesar Rp 38,8 triliun dan menyerap tenaga kerja hingga 1,3 juta orang.
(ega/ega)