Kota Semarang PPKM Level 2, Warga Diimbau Segera Vaksin Booster

Kota Semarang PPKM Level 2, Warga Diimbau Segera Vaksin Booster

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 22 Mar 2022 20:45 WIB
Walkot Semarang Hendrar Prihadi, Selasa (15/6/2021).
Walkot Semarang Hendrar Prihadi, Selasa (15/6/2021). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Kota Semarang ditetapkan turun status menjadi PPKM Level 2. Meski begitu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengimbau masyarakatnya untuk menerima vaksin booster.

"Termasuk panjenengan (Anda), keluarga panjenengan, tetangga panjenengan, untuk segera vaksin booster, atau vaksin ketiga bagi yang belum," kata Hendi dalam rilis yang diterima detikJateng, Selasa (22/3/2022).

Hal itu disampaikan Hendi saat mengikuti kegiatan jalan sehat bersama warga Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Selasa (22/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan status PPKM Kota Semarang tertera dalam Intruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2022 yang berlaku tanggal 22 Maret 2022 hingga 4 April 2022. Kini, penderita COVID di Kota Semarang disebut berjumlah 71 orang.

"Bapak, ibu, kawan-kawan, kabar baiknya COVID sudah semakin terkendali. Tadi pagi jumlah penderita COVID di Kota Semarang tinggal 71 orang, turun drastis dari 3 minggu yang lalu, dan mudah-mudahan turun terus," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan itu, Hendi turut mengingatkan warganya agar tidak lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, selain menerima vaksin booster, kunci pengendalian COVID-19 adalah dengan patuh kepada protokol kesehatan.

"Namun toh begitu COVID-nya belum selesai. Kuncinya tetap ada pada sedulur-sedulur. Maka prokes, pakai masker, dan lain-lainnya jangan sampai lupa," imbau Hendi.

Selain itu, warga yang belum menerima vaksin booster, diminta untuk segera menghubungi perangkat kelurahan setempat untuk mendaftarkan diri.

"Dua setengah bulan kita menangani COVID Omicron, yang meninggal lebih dari dua ratus. 60 persen karena vaksin belum lengkap, kemudian 40 persen karena lansia dan komorbid. Maka saran saya segera booster bagi yang belum, nanti mendaftar di Pak Lurah," tuturnya.

Di Kelurahan Jomblang sendiri Hendi menemui ada sejumlah warga yang belum menerima vaksin booster. Rata-rata, warga merasa takut untuk menerima vaksin booster.

Karena itu, dalam kesempatan tersebut Hendi turut mengajak dialog warga yang merasa takut. Di sana, dia meyakinkan warganya bahwa vaksin booster aman dan merupakan langkah melindungi diri dari COVID-19.

"Pokonya Insyaallah, bapak ibu yang belum vaksin ketiga saran saya segera booster, untuk kemudian bisa menekan risiko COVID-19," pungkas Hendi.




(sip/sip)


Hide Ads