6 Remaja Konvoi Sajam di Klaten Kerap Todong Pedagang Sayur, Pakai Kode RBS

6 Remaja Konvoi Sajam di Klaten Kerap Todong Pedagang Sayur, Pakai Kode RBS

Achmad Husain Syauqi - detikJateng
Selasa, 23 Des 2025 19:46 WIB
6 Remaja Konvoi Sajam di Klaten Kerap Todong Pedagang Sayur, Pakai Kode RBS
Dua remaja komplotan begal pedagang sayur diamankan. (Foto: Achmad Husain Syauqi/detikJateng)
Klaten -

Sebanyak 14 orang yang mayoritas anak-anak di bawah umur ditangkap Polres Klaten setelah aksi konvoi motor membawa sajam di wilayah Kecamatan Karangdowo viral. Dari pendalaman polisi ternyata enam orang di antaranya terlibat aksi pengancaman dan pemerasan di 16 lokasi yang menarget pedagang sayur.

"TKP (tempat kejadian perkara) lebih dari satu tempat. Bahkan kami identifikasi dari para pelaku ada 16 TKP di wilayah Karangdowo, Cawas dan sekitarnya," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Taufik Frida Mustofa kepada wartawan di Mapolres, Selasa (23/12/2025) siang.

Dijelaskan Taufik, setelah para pelaku ditangkap pihaknya melakukan pengembangan penyelidikan dan mengecek laporan dari masyarakat. Ternyata ada dua laporan mulai 9 November 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Laporan tanggal 9 November 2025 pukul 04.00 WIB di jalan Karangdowo-Cawas, selanjutnya tanggal 22 November juga jam 04.00 WIB. Para tersangka ini memang berkelompok saat beraksi," kata Taufik.

ADVERTISEMENT

Kelompok itu, jelas Taufik, saat akan beraksi biasanya mengumpulkan anggotanya di satu lokasi. Mereka menggunakan kode huruf RBS lewat pesan singkat untuk menandakan berkumpul di suatu tempat.

"Apabila mau melakukan aksinya bersama rekannya mengirimkan pesan WA dengan kode RBS, artinya rombongan bakul sayur. Setelah kumpul menyasar warga yang akan ke pasar, khususnya pedagang sayur," papar Taufik.

Menurut Taufik, dari 14 orang yang ditangkap hanya enam orang yang terlibat perampasan pedagang sayur dan warga. Dari enam itu ada dua orang yang ditahan karena sudah berusia 18 tahun.

"Ada enam pelaku, dua di antaranya dilakukan penahanan dan yang empat tidak ditahan karena anak di bawah umur. Tapi prosesnya semua tetap kita lanjutkan," sambung Taufik.

Barang bukti yang diamankan antara lain celurit, boks HP dan sepeda motor yang digunakan dalam aksinya. Para pelaku berasal dari Kecamatan Ceper, Trucuk, Pedan dan Juwiring.

"Para pelaku kita amankan dari Kecamatan Ceper, Trucuk, Pedan dan Juwiring, jadi tidak berasal dari satu tempat. Tapi saat akan beraksi mereka berkumpul," imbuh Taufik.

"Kita sampaikan kejahatan apapun, termasuk yang meresahkan masyarakat di Klaten akan kita tindak tegas," pungkas Taufik.

Enam orang tersangka dari data yang diterima detikJateng yaitu berinisial MD (18) warga Pedan, RM (18) warga Ceper, AF (17) warga Ceper, AR (12), DT (17) warga Trucuk dan FR (16) warga Pedan.

Seorang tersangka, MD mengaku awalnya mereka cuma sering kumpul nongkrong. Tapi kemudian ada ide RBS untuk menodong bakul sayur.

"Awalnya ya kumpul terus teman bilang RBS gitu, menodong bakul sayur. Celuritnya untuk nodong pinjam teman dan uangnya untuk kebutuhan sehari-hari," kata MD.

"RBS itu kode. Kadang dapat Rp 1 juta lebih," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Polres Klaten dan Polsek Karangdowo kurang dari 24 jam menangkap para remaja yang viral konvoi motor mengacungkan senjata tajam (sajam) di jalan pada hari Jumat (5/12).

"Total ada 14 orang. Betul, ada dua dewasa dan lainnya anak di bawah umur," ungkap Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Taufik Frida Mustofa kepada detikJateng, Sabtu (6/12/2025) siang.

Dijelaskan Taufik, setelah video aksi remaja itu viral, Polres dan Polsek melakukan penyelidikan. Sebanyak 14 orang total yang diamankan berasal dari berbagai wilayah.

"Jadi mereka ini gabungan. Ada yang dari Kecamatan Pedan, Ceper, Trucuk dan Cawas," lanjut Taufik.

Menurut Taufik, para remaja ini tidak tergabung dalam sebuah nama kelompok atau geng. Barang bukti yang diamankan mulai dari sajam dan motor.

"Yang kita amankan barang bukti sajam dan motor. Untuk kemungkinan terlibat kasus kriminal atau motifnya apa masih terus kita dalami," terang Taufik saat itu.

Halaman 2 dari 2
(alg/aku)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads