Culik Siswi SD Hendak Dicabuli, Pemuda Semarang Dihajar Massa

Culik Siswi SD Hendak Dicabuli, Pemuda Semarang Dihajar Massa

Ardian Dwi Kurnia - detikJateng
Rabu, 08 Okt 2025 14:14 WIB
young girl sitting down alone in the dark.
Ilustrasi penculikan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Giuda90)
Semarang -

Seorang pemuda berinisial F (22) tertangkap saat menculik siswi SD di Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Pelaku mengakui menculik siswi tersebut untuk dicabuli.

Ketua Tim Elang Polsek Semarang Utara, Aiptu Agus Supriyanto mengatakan peristiwa ini terjadi pada Selasa (7/10/2025). Aksi penculikan ini mulanya terendus saat keluarga korban curiga anaknya belum pulang dari sekolah.

"Benar, iya (terjadi peristiwa penculikan). Jadi intinya ini ada warga nyari anaknya belum pulang," kata Agus saat dihubungi wartawan, Rabu (8/10/2025) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merasa ada yang tak beres, keluarga korban berusaha mencari keberadaan sang anak. Paman korban yang turut mencari kemudian berpapasan dengan korban yang sedang dibonceng pelaku.

"Terus muter-muter, kebetulan omnya melihat anaknya ini sedang diboncengin orang di (Jalan) Kokrosono menjelang Magrib. (Kemudian) dikejar, ketangkap di daerah Kokrosono. Terus diamankan di pos sekuriti Bendung Gerak," ujar Agus.

ADVERTISEMENT

Mendapat informasi itu, pihak kepolisian langsung datang dan mengamankan pelaku. Dari hasil interogasi awal, diketahui pelaku punya rencana mencabuli korban.

"Piket reserse ke lokasi mengamankan dan bawa (pelaku) ke polsek. Interogasi awal, pemeriksaan, benar memang dia nyulik rencana memang akan dicabuli," terang Agus.

Setelah didalami, pelaku yang bekerja sebagai tukang cukur ini rupanya pernah melakukan aksi serupa di tempat lain. Modus pelaku adalah mengaku mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas.

"Dibenarkan dengan pengakuan pelaku awal, itu sudah melakukan dua kali di lain tempat. Yang satu di Ngaliyan, yang satu di Semarang Barat," jelas Agus.

"Pelaku inisial F, usia 22, pekerjaan tukang cukur di barbershop daerah Ngaliyan. Jadi ngakunya (ke korban dia) mahasiswa disuruh untuk tugas kampus. Modusnya (kejadian yang ini), hampir sama. Iya, untung belum kejadian itu. Baru diboncengin sudah ketemu dulu," tambahnya.

Agus menyebut saat ini penanganan kasus penculikan dan pencabulan ini sudah dilimpahkan ke Unit PPA Polrestabes Semarang.

"(Sudah) dilimpahkan ke PPA Polrestabes. Jadi ini (yang saya sampaikan) keterangan di lapangan saja," pungkasnya.

Kanit PPA Polrestabes Semarang, AKP Agus Tri Yulianto membenarkan kasus ini telah ditangani pihaknya. Saat ini Unit PPA sedang melakukan pemeriksaan.

"Iya. Sedang diperiksa," kata Agus melalui sambungan telepon pada detikJateng, Rabu (8/10/2025).

Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, Aji Nur Setiawan membeberkan kronologi saat korban diculik. Berdasarkan keterangan yang dia peroleh, pelaku melancarkan aksinya sesaat setelah korban pulang sekolah.

"Anaknya waktu perjalanan pulang dari sekolah terus katanya si pelaku mendatangi anaknya itu diminta tolong untuk membuat video sama pelaku. Ndak tahu (video apa), cara membujuknya intinya gitu," kata Aji saat ditelepon wartawan, Rabu (8/10).

Penculikan ini terjadi menjelang sore hari. Aji menyebut korban sedang berjalan kaki sendirian sepulang sekolah.

"Anaknya pulang sendiri jalan kaki. Dia kan (masuk sekolah) shift siang karena sekolahnya ada pembangunan. Siswi tersebut yang shift siang mestinya pulang jam 14.30 WIB kemudian dia jam 14.40 baru pulang," ucap Aji.

Namun, korban tak kunjung tiba di rumah. Keluarga korban yang curiga kemudian mulai mencari keberadaan sang anak.

"Ketahuannya sekitar magrib jam 17.00 WIB lebih. Keluarga curiga anak ini kok nggak sampe rumah, akhirnya dari keluarga mengerahkan pamannya dan keluarganya yang lain untuk mencari," ujar Aji.

Paman korban yang ikut mencari kemudian melihat korban sedang dibonceng pria tak dikenal. Pelaku kemudian tertangkap dan sempat dihajar massa yang geram.

"Pas di daerah SMK Perkapalan kalau tidak salah itu (pamannya) melihat sekilas kok ada yang memboncengkan anak tersebut kemudian dikejar sampai agak jauh bisa dicegat. Kemudian pas di situ pas banyak orang dan pelakunya sempat dihakimi massa," terang Aji.

Aji juga mengimbau pihak sekolah dan orang tua untuk berhati-hati serta bisa memastikan anaknya aman saat pulang sekolah. Ia menyarankan agar anak tidak pulang sendirian.

"Kalau biasa dijemput pastikan yang jemput tidak ganti-ganti. Apabila ganti, kami minta orang tua murid menginfokan kepada gurunya," kata Aji.

"Jika anak pulang sendiri diimbau agar anak tidak jalan sendiri, bisa ada temannya (untuk menemani) jadi ada yang membantu menjaga atau mengawasi," pungkasnya.




(aku/alg)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads