Pengusaha gadai, Ika Rahmawati (43), ditemukan tewas di rumahnya di Perum Banjardowo Baru, Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Tetangga korban, Giyanto (64), mengungkap tak ada rekaman CCTV saat Ika tewas karena listrik mati seharian.
"Hari Kamis (18/9) itu mati lampu dari jam 09.00-16.00 WIB sore. CCTV juga ikut mati. Jadi nggak ada rekaman. Mungkin masih bisa dilacak dari HP kalau tersambung," kata Giyanto saat ditemui di lokasi, Senin (22/9/2025).
Giyanto menuturkan, saat pertama kali ditemukan, korban yang merupakan janda dan tinggal bersama adik kandungnya itu dikira hanya pingsan. Sebab, jasad Ika ditemukan terbujur di kasurnya pada Kamis (18/9) sekitar pukul 18.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adiknya yang tinggal serumah dengan korban itu baru pulang narik ojol dan menemukan kakaknya tertidur di kamar. Namun ia tak curiga, sehingga melanjutkan aktivitas menyapu.
"Adiknya itu habis magrib pulang, biasanya kalau mbaknya (korban) tidur pintu kamar dikunci, tapi waktu itu terbuka sedikit. Setelah pulang, ditengok dikira tidur. Adiknya habis nyapu, bersih-bersih, baru dibangunin, ternyata sudah pingsan itu," tuturnya.
Warga pun berkerumun dan sempat membaluri tubuh korban dengan minyak kayu putih, berharap korban bisa terbangun.
"Awalnya itu dikira pingsan, masih dikasih minyak kayu putih sama ibu-ibu. Ditemukannya di atas kasur, kayak orang tidur. Makanya sempat mau dibawa ke rumah sakit, pinjam mobil pakdhe (saya). Pas datang ke sana ternyata sudah meninggal," kata Giyanto.
Menurut Giyanto, situasi sempat panik karena banyak warga yang datang. Mereka baru sadar ada yang janggal ketika melihat leher korban.
"Setelah banyak orang lihat, ternyata kosong (sudah meninggal). Lah setelah itu di leher ada yang janggal, kayak jeratan atau cekikan," tututnya.
"Ya langsung ramai warga njerit-njerit semua. Pak RT, Pak RW, sampai Babinsa datang, akhirnya dilaporkan ke Polsek," lanjutnya.
Warga yang semula berinisiatif membawa korban ke rumah sakit akhirnya melapor ke polisi setelah ditemukan adanya luka di leher. Tak lama, polisi datang bersama tim Inafis untuk olah TKP.
Giyanto mengenang korban sebagai sosok yang baik dan ramah. Tak pernah ada tanda-tanda terjadi keributan di rumahnya.
"Orangnya grapyak, kumpulnya sama ibu-ibu. Kalau di mata warga ya bagus, nggak ada masalah apa-apa," tutur Giyanto.
Saat ini, portal di gang rumah korban pun ditutup sejak kejadian. Adik korban, kata Giyanto, sempat diinterogasi sekitar dua hari dan sekarang sudah pulang ke Brebes. Korban juga dimakamkan di kampungnya di Brebes.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut terduga pelaku pembunuhan telah ditangkap. Akan tetapi, ia tak menjelaskan lebih lanjut identitas pelaku karena kasus ditangani Polsek Genuk.
"Ditangani Polsek Genuk, Polrestabes cuma nge-back up," kata dia saat dihubungi detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Perum Banjardowo Baru, Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Polisi menyebut korban dengan luka di leher itu diduga dibunuh.
Jasad Ika ditemukan Kamis (18/9) sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu adik korban baru pulang ke rumah setelah bekerja sebagai pengemudi ojek online.
"Awalnya adiknya ini kan pergi. Kemudian pulang melihat lampunya mati, dinyalakan dia (adik). Kemudian melihat korban itu dikiranya tidur, terus dibangunkan nggak mau bangun," kata Kapolsek Genuk, Kompol Rismanto saat dihubungi, Minggu (21/9).
"Terus akhirnya dia ngundang sama tetangga-tetangganya. Setelah dicek dia kondisinya sudah meninggal. Terus akhirnya lapor ke polisi, ke Polsek," lanjutnya.
(ams/dil)











































