Polisi mengungkap sosok dua perempuan yang ikut mendampingi tersangka Dwi Sulistyo (DS) alias Oyi saat membantu pelarian Anggun Tyas kala membawa kabur uang Rp 10 miliar milik sebuah bank pelat merah. Ternyata, keduanya adalah pacar dan ibu Dwi.
Hal itu diungkapkan Katim Resmob Polda Jateng, AKP Rio Adi Putra. Ia mengatakan, perempuan itu ikut tinggal di rumah baru yang dibeli menggunakan KTP tersangka Dwi, di Panggang, Gunungkidul. Mereka tinggal bersama seolah-olah keluarga.
"Jadi belinya (rumah) pakai KTP Oyi. Punya satu keluarga sama si Oyi, makanya di situ ada nenek-nenek umur 70-an lah sama perempuan. Yang satu pacarnya Oyi. Terus pacarnya Oyi itu punya ibu, dibawa juga ibunya. Seakan-akan kayak keluarga lah," kata Rio saat dihubungi detikJateng, Jumat (12/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pas ditempatkan rumah baru, Ibu sama yang perempuan pacarnya Oyi, Ibu pacarnya Oyi, itu ngakunya mamanya-adiknya tersangka Oyi pun juga tersangka di luar kota," lanjutnya.
Menurut Rio, Dwi berperan penting dalam pelarian Anggun. Ia menyediakan tempat persembunyian, ikut memindahkan uang dari plastik ke karung di kosnya, hingga mengurus pembelian rumah baru di lokasi pelosok tanpa sinyal yang didapat dari makelar rumah bernama Agus.
"Rumah yang di Gunungkidul yang nggak ada sinyal itu dicariin sama temannya Oyi. Oyi tahu titik-titik yang mana aja yang blank spot. Jadi memang dicariin rumah yang nggak ada penduduknya. Belakang, kiri, kanannya, itu hutan," ungkapnya.
"Dwi sering dapat (imbalan dari Anggun), nominalnya fantastis Rp 3-5 juta. (Rumah dan mobil?) Itu yang rumah atas nama Dwi, mobil rencananya untuk Dwi nganterin Anggun," lanjutnya.
Kala di pelarian, jelas Rio, kedua tersangka berencana untuk membuka usaha simpan pinjam kepada warga kampung. Tersangka Dwi bahkan telah berencana merekrut orang baru sebagai penagih.
"Rencananya pelaku mau jadi bos pinjaman-pinjaman di kampung. Si Oyi awalnya mau jadi kurirnya yang nagih, bosnya Si Anggun," jelasnya.
Ia juga menyebut, Anggun kerap membuang ponselnya dengan memberikannya kepada orang-orang yang telah dimintai pertolongan, seperti sopir taksi online yang mengantarnya ke tersangka Dwi, hingga Agus yang juga sempat diamankan.
"Supaya nggak terlacak sama orang-orang kampung. Karena metode tersangka ini setiap beli HP, HP-nya itu dibuang, dikasih ke orang, beli lagi HP, ketemu orang dikasih lagi, udah kayak bos," tuturnya.
"Peran Oyi gede banget, dia tahu uang itu dari mana, dia ikut ngebantu membeli kendaraan, mobil, motor, ikut cariin atas nama Oyi. Makanya yang satu orang kita tangkap itu yang cuma nunjukin beli rumah, belum berani menetapkan tersangka," lanjutnya.
Dalam pelarian itu, lanjut Rio, kedua tersangka bahkan sempat menggelar selamatan di rumah barunya. Acara itu dihadiri tetangga sekitar untuk mengesankan mereka benar-benar tinggal seperti warga biasa.
"Tetangga seputar rumah yang diundang (selamatan) delapan orang, pun satu kampung itu memang isinya delapan orang. Karena jalan lumayan jauh, pelosok," tutur Rio.
Saat ini, kedua perempuan yang ikut di rumah singgah pun telah diperiksa sebagai saksi oleh polisi.
"Saksi yang diperiksa sopir Maxim, Agus, pacarnya Oyi sama Ibu pacarnya Oyi. Mungkin akan dipanggil tetangga setempat. (Akan ada tersangka baru?) Itu nanti dari penyidikannya di Polresta Sukarata," jelasnya.
Dilansir detikJogja, sopir bank pelat merah cabang Wonogiri yang membawa lari mobil berisi uang Rp 10 miliar, Anggun Tyas, diamankan bersama tiga orang lainnya di Pejaten, Giriwungu, Panggang, Gunungkidul. Warga setempat menyebut dua di antaranya adalah perempuan.
"Yang menempati rumah itu ada empat orang, dua laki-laki dan dua perempuan," kata tetangga sekaligus saudara pemilik rumah yang dibeli pelaku, Sarwanto (30), saat ditemui di Pejaten, Panggang, Gunungkidul, Selasa (9/9).
Sarwanto mengungkap Anggun mengaku ketiga orang itu merupakan anggota keluarganya. Oleh sebab itu, warga tidak menaruh curiga.
"Empat itu pertama yang pelaku utama mengaku bernama Dwi itu, terus Pak Budi orang Kaliurang, lalu perempuan sekitar 70 tahun yang katanya buliknya dan satunya umur 20-an tahun yang katanya keponakannya," ujarnya.
(apu/aku)