Penyebab Emosi Alvi Memuncak Berujung Pacar Dimutilasi Jadi Ratusan Potong

Regional

Penyebab Emosi Alvi Memuncak Berujung Pacar Dimutilasi Jadi Ratusan Potong

Enggran Eko Budianto - detikJateng
Senin, 08 Sep 2025 15:36 WIB
Alvi yang memutilasi pacarnya jadi ratusan potongan resmi jadi tersangka
Alvi yang memutilasi pacarnya jadi ratusan potongan resmi jadi tersangka Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim
Solo -

Seorang pria bernama Alvi Maulana (25) ditangkap setelah membunuh serta memutilasi pacarnya, inisial TAS (25) menjadi ratusan potong, dan membuang potongan daging korban di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Alvi mengaku sudah lama memendam emosi ke korban, namun ada satu peristiwa yang membuatnya murka.

"Emosi saya memuncak. Karena saya sudah memendam emosi sejak lama, puncaknya kemarin," kata Alvi saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Senin (8/9/2025), dilansir detikJatim.

Alvi dan TAS diketahui sudah 5 tahun menjalin hubungan asmara. Keduanya merupakan lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Alvi adalah sarjana informatika, sementara sang kekasih sarjana manajemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum menikah, baik secara sah ataupun siri, Alvi bersama TAS sudah tinggal bersama layaknya suami istri. Mereka tinggal di kos yang berlokasi di Jalan Raya Lidah Wetan, Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

ADVERTISEMENT

Keduanya dari latar belakang keluarga dan budaya yang jauh berbeda. Sebab Alvi asal Dusun Aek Paing Tengah, Desa Aek Paing, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumut, sedangkan TAS dari Jalan Made Kidul Nomor 22, Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

Alvi Ngaku Sering Dibuat Kesal

Alvi mengungkapkan, dirinya tega menghabisi dan memutilasi kekasihnya karena sering dibuat kesal. Ia berkata, di matanya TAS adalah sosok yang temperamen sehingga kerap marah hanya karena masalah sepele. Namun, dia tidak bisa menjabarkan ketika ditanya motifnya memutilasi korban.

"Ada banyak masalah lain, dia sering temperamen atas masalah kecil. (Kenapa tega memutilasi?) Susah mas," ungkapnya.

Puncaknya pada Minggu (31/8) dini hari. Saat pulang ke kos, ia tidak bisa masuk karena pintu kos dikunci dari dalam oleh TAS. Setelah sekitar 1 jam menunggu, korban baru membuka pintu untuknya. Peristiwa ini lah yang memicu amarahnya meledak sampai tega menghabisi dan memutilasi pacarnya.

"Pemicunya saya dikunci dari dalam," jelasnya.

Alvi pun menyesali perbuatannya meski nasi sudah menjadi bubur. Sebab TAS terlanjur ia mutilasi secara sadis sampai menjadi ratusan potongan daging, organ, dan tulang belulang. Permintaan maaf terlontar dari mulutnya.

"Untuk keluarga (korban) saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya naik darah," tandasnya.

Sebagian potongan jasad TAS dibuang tersangka di semak-semak Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. Sebagian lainnya disimpan Alvi di balik laci lemari di kamar kosnya, serta dikubur di depan kosnya.

Sepekan kemudian, Sabtu (6/9) sekitar pukul 10.30 WIB, Suliswanto menemukan potongan telapak kaki kiri TAS di semak-semak Dusun Pacet Selatan. Polisi pun menggelar pencarian besar-besaran sampai menemukan 65 potongan jasad di area tersebut.

Tim dari Sat Reskrim Polres Mojokerto yang dipimpin AKP Fauzy Pratama meringkus Alvi di kosnya pada Minggu (7/9) sekitar pukul 01.00 WIB. Ia dijerat dengan Pasal 340 KUHP junto Pasal 338 KUHP.

Fauzy menerangkan polisi menemukan bagian tulang, tengkorak, otak, dan mata korban masih disimpan di kamar kos tersangka. Menurut Fauzy, hasil olah TKP di kos ini, pihaknya menemukan pecahan ratusan tulang korban.

"Kami temukan tulang dan serpihan tengkorak di balik laci lemari kos tersangka, dibungkus dua kantong plastik hitam," jelasnya.




(apu/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads