Pengakuan Alvi Mutilasi Pacar: Emosi Saya Memuncak!

Pengakuan Alvi Mutilasi Pacar: Emosi Saya Memuncak!

Enggran Eko Budianto - detikJatim
Senin, 08 Sep 2025 12:33 WIB
Alvi yang memutilasi pacarnya jadi ratusan potongan resmi jadi tersangka
Alvi yang memutilasi pacarnya jadi ratusan potongan resmi jadi tersangka (Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Mojokerto -

Alvi Maulana (24) membunuh dan memutilasi pacarnya berinisial TAS (25) menjadi ratusan potongan. Ia mengaku emosinya memuncak sehingga tega berbuat sekeji itu.

"Emosi saya memuncak. Karena saya sudah memendam emosi sejak lama, puncaknya kemarin," kata Alvi saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Senin (8/9/2025).

Alvi dan TAS sekitar 5 tahun menjalin hubungan asmara. Sejoli ini sama-sama lulusan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Alvi sarjana informatika, sedangkan pacarnya sarjana manajemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski belum menikah siri maupun resmi, Alvi dan TAS hidup bersama layaknya suami istri. Mereka tinggal satu kos di Jalan Raya Lidah Wetan, Kelurahan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya.

Keduanya dari latar belakang keluarga dan budaya yang jauh berbeda. Sebab Alvi asal Dusun Aek Paing Tengah, Desa Aek Paing, Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumut, sedangkan TAS dari Jalan Made Kidul Nomor 22, Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan.

ADVERTISEMENT

Alvi mengaku tega membunuh dan memutilasi kekasihnya karena sering dibuat kesal. Di matanya, TAS merupakan sosok yang tempramen sehingga kerap marah karena masalah-masalah sepele. Namun, ia tak bisa berkata-kata saat ditanya motifnya memutilasi korban.

"Ada banyak masalah lain, dia sering tempramen atas masalah kecil. (Kenapa tega memutilasi?) Susah mas," ungkapnya.

Puncaknya pada Minggu (31/8) dini hari. Saat pulang ke kos, ia tidak bisa masuk karena pintu kos dikunci dari dalam oleh TAS. Setelah sekitar 1 jam menunggu, korban baru membuka pintu untuknya. Peristiwa ini lah yang memicu amarahnya meledak sampai tega menghabisi dan memutilasi pacarnya.

"Pemicunya saya dikunci dari dalam," jelasnya.

Alvi pun menyesali perbuatannya meski nasi sudah menjadi bubur. Sebab TAS terlanjur ia mutilasi secara sadis sampai menjadi ratusan potongan daging, organ dan tulang belulang. Permintaan maaf terlontar dari mulutnya.

"Untuk keluarga (korban) saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya naik darah," tandasnya.

Sebagian potongan jasad TAS dibuang tersangka di semak-semak Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Mojokerto. Sebagian lainnya disimpan Alvi di balik laci lemari di kamar kosnya, serta dikubur di depan kosnya.

Sepekan kemudian, Sabtu (6/9) sekitar pukul 10.30 WIB, Suliswanto menemukan potongan telapak kaki kiri TAS di semak-semak Dusun Pacet Selatan. Polisi pun menggelar pencarian besar-besaran sampai menemukan 65 potongan jasad di area tersebut.

Tim dari Satreskrim Polres Mojokerto yang dipimpin AKP Fauzy Pratama meringkus Alvi di kosnya pada Minggu (7/9) sekitar pukul 01.00 WIB. Ia dijerat dengan Pasal 340 KUHP junto Pasal 338 KUHP.




(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads