Seorang wanita muda inisial SM (25) dibunuh secara sadis oleh teman kencannya di rumah kos Jalan Brantas, Kelurahan Mintaragen, Tegal Timur, Kota Tegal. Terungkap, korban ternyata memiliki suami dan anak.
Ditemui saat melayat di Desa Cipelem, Bulakamba, Brebes, Warati (55), ibu mertua SM, mengungkapkan saat ini suami korban tengah bekerja di luar negeri. Suami korban bernama M Ridwan sudah hampir 2 tahun melaut di luar negeri.
Warati mengaku sudah berusaha menghubungi anaknya, Ridwan, untuk memberi tahu kematian SM. Namun sampai saat ini masih belum terhubung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suaminya ada, masih kerja melaut di luar negeri. Sudah dihubungin belum bisa," ucap Warati di rumahnya, Kamis (28/8/2025).
Warati mengaku kaget karena SM, menantunya, diberitakan terlibat prostitusi online.
"Saat ini sedang berduka, ditambah ada kabar begitu, gimana perasaannya keluarga kami dari pihak suami," ucapnya lirih.
Warati mengira, SM selama ini tinggal bersama orang tuanya di Brebes. Dia tidak menyangka, menantunya justru ngekos di Kota Tegal.
"Saya heran, setau saya kan dia kan di sini (rumah orang tua Desa Cipelem), terus kok bisa kejadian di sana. Itu saya jadi tanda tanya kenapa kok bisa di sana," tanyanya heran.
Diketahui, SM tewas dengan kondisi bersimbah darah di depan rumah kos pada Rabu (27/8) petang. Korban dibunuh oleh teman kencannya, Titus Sutrisno (32).
Saksi warga setempat sempat mendengar suara gaduh dari luar rumah dan melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah.
Kasat Reskrim Polres Tegal Kota, AKP Eko Setiabudi, menuturkan keduanya berkenalan melalui aplikasi kencan. Setelah terjadi kesepakatan harga, tersangka mendatangi kos korban di Jalan Brantas, Mintaragen pada Rabu (27/8) sore.
Keduanya sempat melakukan hubungan badan satu kali di rumah kos itu. Namun, lanjut Eko, tersangka merasa belum puas dan minta servis tambahan. Namun permintaan itu ditolak korban hingga terjadi cekcok yang berujung aksi penusukan.
"Sebelumnya ada transaksi dan kesepakatan harga. Kemudian akan ada servis yang memuaskan. Namun setelah satu kali, pelaku yang merasa belum puas minta servis tambahan hingga terjadi penusukan hingga tujuh kali ke tubuh korban," ungkap Eko.
Penusukan itu dilakukan di dalam rumah kos. Korban yang bersimbah darah mencoba kabur keluar dan meminta pertolongan. Karena luka tusuk cukup parah membuat nyawa korban tidak tertolong.
"Senjata tajam itu memang dibawa. Pelaku mengaku untuk jaga diri karena kerjaan pelaku sebagai pengantar obat," ujar Eko.
SM meninggal dunia meninggalkan suami dan anaknya yang masih berumur 5 tahun.
(apu/afn)