Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang buka suara soal kasus Dwi Hartono, otak pembunuhan kepala cabang bank di Jakarta, M Ilham Pradipta, yang rupanya pernah divonis 2 tahun penjara dalam kasus pemalsuan ijazah pada 2012 silam. Pihak kampus mengungkap, Dwi Hartono adalah makelar penerimaan mahasiswa baru Unissula.
Hal itu disampaikan Wakil Rektor I Unissula Bidang Akademik dan Kerja Sama, Andre Sugiono. Ia menyampaikan, saat itu Dwi Hartono menjadi makelar yang mencoba memasukkan calon mahasiswa ke Fakultas Kedokteran (FK) dengan memalsukan ijazah SMA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan itu dulu itu makelar penerimaan mahasiswa baru. Jadi dia memalsukan ijazah SMA calon mahasiswa baru dari IPS menjadi IPA, atau paket C, supaya bisa diterima di Fakultas Kedokteran Unissula," kta Andre saat dihubungi detikJateng, Rabu (27/8/2025).
Andre menegaskan, calon mahasiswa yang ijazahnya dipalsukan juga sudah tidak diterima menjadi mahasiswa Unissula. Praktik tersebut sudah terbongkar sejak awal dan langsung diproses hukum.
"Ketahuannya dari prosedur ada verifikasi dan validasi ijazah SMA calon mahasiswa baru. Yang dipalsukan ijazah SMA, bukan Unissula," ungkapnya.
"Yang jelas pada saat itu 2012 terungkap dan sudah divonis hukumannya. Siswanya nggak ada yang keterima," lanjutnya.
Andre juga menegaskan kasus lama tersebut tidak berkaitan dengan Unissula. Ia menyebut, nama Unissula ikut terseret hanya karena lokasi terjadinya praktik pemalsuan saat itu terkait seleksi masuk perguruan tinggi.
"Karena itu kan kriminal umum ya. Jadi kita di akademik tidak ikut-ikutan," tegas Andre.
Sebelumnya diberitakan detikNews, polisi menyebut Dwi Hartono, salah satu aktor intelektual di balik kasus penculikan dan pembunuhan seorang kacab bank di Jakarta, pernah terjerat kasus lainnya sebelumnya. Dwi Hartono pernah dipenjara akibat kasus pemalsuan ijazah.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Darma Sena, mengonfirmasi Dwi Hartono pernah terjerat kasus pemalsuan ijazah. Adapun ijazah yang dipalsukan oleh Dwi Hartono itu merupakan ijazah tingkat SMA paket C.
"Iya benar di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA, paket C kalau nggak salah," kata Andika saat dihubungi wartawan, Rabu (27/8/2025).
Diketahui, Ilham Pradipta ditemukan tewas di Serang Batu, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi. Ilham tewas usai diculik para pelaku setelah meeting bersama rekan kerjanya di supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8).
Empat aktor intelektual atau otak penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta. Keempat pelaku yakni C, DH, YJ, dan AA ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Penangkapan DH, YJ dan AA dilakukan di Solo, Jawa Tengah, pada 23 Agustus malam. Sedangkan C ditangkap pada 24 Agustus sore di kawasan PIK, Jakarta Utara.
Polisi pun mengungkap aktor penculikan Mohamad Ilham Pradipta (37), salah satunya DH alias Dwi Hartono adalah seorang pengusaha bimbingan belajar (bimbel).
"DH merupakan salah satu dari aktor intelektual penculikan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8).
(apu/rih)