Dwi Hartono, tersangka Pembunuhan kantor cabang bank pernah mendaftar bakal calon bupati (Bacabup) Pemalang 2024, melalui PKB. Meski begitu, Ketua DPC PKB Pemalang, Iskandar Ali Syahbana, menyebut Dwi Hartono bukan kader PKB.
"Iya kalau yang dimaksud adalah Dwi Hartono yang beralamat di Cibubur, Jakarta, itu memang betul pernah mengambil formulir pendaftaran calon kepala daerah di Kabupaten Pemalang tahun 2024 lalu," kata Iskandar saat dimintai konfirmasi, Rabu (27/08/2025).
Iskandar mengaku sempat terkejut ketika melihat nama Dwi Hartono muncul di pemberitaan televisi dan dikaitkan dengan kasus pembunuhan sadis tersebut. Setelah dicek, ternyata benar Dwi pernah bertemu dengannya di Kantor DPC PKB Pemalang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang bersangkutan orang dari luar, perseorangan murni, bukan kader PKB. Seingat saya ber-KTP Cibubur Jakarta, tapi memang kelahiran dan punya rumah di Kabupaten Pemalang," ungkapnya.
![]() |
Dikatakan Iskandar, Dwi sempat mengikuti proses penjaringan bakal calon bupati. Namun, setelah diverifikasi, ia dinyatakan tidak lolos.
"Yang bersangkutan mengambil formulir kemudian mengembalikan. Kemudian kami verifikasi, mengikuti selayaknya ujian bakal calon kepala daerah tetapi tidak lolos verifikasi," jelasnya.
"Yang bersangkutan orang dari luar yang kemudian ingin mendaftar melalui jalur PKB. Jadi bukan kader (PKB)," tambah Iskandar.
Sebelumnya, polisi menangkap Dwi Hartono terkait kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang BRI. Dwi Hartono ditangkap Tim Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8) malam.
Dalam kasus ini, Ilham diculik di parkiran dekat sebuah pusat perbelanjaan kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8). Korban ditemukan tewas di semak-semak di di area persawahan di Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8) pagi.
Dari hasil pemeriksaan tim dokter, Ilham tewas karena kekerasan benda tumpul. Ia diduga juga mengalami kekurangan oksigen sebelum akhirnya meninggal dunia. Total 15 orang ditangkap terkait kasus ini.
(afn/ams)