Keluarga Tepis Prada Lucky Gay, Tuding Isu Disebar buat Tutupi Penganiayaan

Regional

Keluarga Tepis Prada Lucky Gay, Tuding Isu Disebar buat Tutupi Penganiayaan

Yufengi Bria - detikJateng
Senin, 11 Agu 2025 19:21 WIB
Keluarga histeris saat peti jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo hendak ditutup menjelang prosesi pemakaman, Sabtu (9/8/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Foto: Keluarga histeris saat peti jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo hendak ditutup menjelang prosesi pemakaman, Sabtu (9/8/2025). (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Solo -

Motif penganiayaan Prada Lucky Chepril Saputra Namo hingga tewas masih diusut. Keluarga pun menampik isu yang beredar soal Prada Lucky disiksa seniornya karena menyukai pria (gay).

"Itu tidak benar dan tidak terbukti. Adik saya itu selama ini laki-laki normal dan bergaul dengan siapa saja," kata kakak Lucky, Lusy ketika ditemui detikBali di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, dilansir detikBali, Senin (11/8/2025). Hal itu disampaikan Lusy merespons tentang tudingan Prada Lucky gay.

Lusy pun menuding isu orientasi seksual menyimpang adiknya itu dihembuskan untuk menutupi kasus penganiayaan dan penyiksaan adiknya. Di sisi lain, tuduhan jika Prada Lucky LGBT tidak terbukti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pastinya itu untuk menutupi aib mereka karena sudah siksa adik saya sampai meninggal. Ini kan tidak tertangkap tangan, mana buktinya? Kalau itu benar, kenapa saat itu tidak langsung diproses," tegas Lusy.

ADVERTISEMENT

"Harusnya sampaikan kepada kami kalau Lucky begitu. Bukan mereka siksa dia baru tutup semua komunikasi dengan orang tua dan keluarga," beber Lusy.

Lusi menceritakan hingga adiknya dibawa ke RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pimpinannya tak memberitahukan ke keluarga. Kabar Lucky di rumah sakit pun disampaikan petugas medis.

"Bayangkan saja, saat dia masuk rumah sakit saja kami tidak dapat informasi karena HP-nya disita oleh komandannya," terang Lusy.

Diberitakan sebelumnya, motif di balik aksi penganiayaan ke-20 prajurit TNI terhadap Prada Lucky Chepril Saputra Namo masih misteri. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto mengatakan pihaknya masih menyelidiki motif penganiayaan ini.

"Ini sedang diselidiki oleh yang berwajib dalam hal ini Pomdam XI/Udayana masih dilakukan pemeriksaan, kita tunggu saja hasilnya," kata Piek Budyakto kepada wartawan di rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kota Kupang, NTT, Senin.

Budyakto mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti permintaan keluarga untuk memproses hukum para pelaku tanpa pandang bulu. Seluruh pihak yang diduga terlibat sedang diperiksa sesuai mekanisme hukum yang berlaku.

"Akan disesuaikan dengan prosedur yang ada. Hukuman terberatnya sesuai mekanismenya itu polisi militer yang berhak menyampaikan dengan permintaan keluarga tadi," ujarnya.




(ams/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads