916 Preman Ditangkap Polda Jateng, 33 Terafiliasi Ormas

916 Preman Ditangkap Polda Jateng, 33 Terafiliasi Ormas

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Selasa, 03 Jun 2025 14:27 WIB
Jumpa pers hasil Operasi Aman Candi 2025 di Mapolda Jateng, Selasa (3/6/2025).
Jumpa pers hasil Operasi Aman Candi 2025 di Mapolda Jateng, Selasa (3/6/2025). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng)
Semarang -

Polda Jawa Tengah dan jajaran Polres di Jateng mengungkap 711 kasus premanisme selama tiga pekan terakhir. Di antaranya ada kasus yang melibatkan anggota-anggota dari 11 organisasi masyarakat (ormas).

Wakapolda Jateng, Brigjen Latif Usman mengatakan dari pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 diungkap 711 kasus premanisme, dari jumlah tersebut 184 di antaranya memang menjadi target operasi dan sisanya di luar target operasi. Sebanyak 276 kasus sudah masuk penyidikan dan pembinaan sekitar 435 kasus.

"Dengan tersangka 916 orang. Laki-laki 888 orang, perempuan 28 orang. Terafiliasi ormas 33 orang," kata Latif dalam jumpa pers di Mapolda Jateng, Selasa (3/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan dari 33 orang yang terafiliasi dengan organisasi masyarakat itu, salah satu yang menonjol kasusnya adalah empat anggota GRIB Jaya yang merusak properti di lahan milik PT KAI di Kota Semarang.

Jumpa pers hasil Operasi Aman Candi 2025 di Mapolda Jateng, Selasa (3/6/2025).Jumpa pers hasil Operasi Aman Candi 2025 di Mapolda Jateng, Selasa (3/6/2025). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng

"Ormas terafiliasi yaitu Pemuda Pancasila, PSHT Winongo, Genk Los, Squad Nusantara, Sanek, Gank Santa Cruz Solo, Grib Jaya, Pagar Nusa, PSHT 16, LSM GMBI, LSM Harimau," jelas Latif

ADVERTISEMENT

Dari 711 kasus tersebut, barang bukti yang diamankan yaitu 23 unit kendaraan roda empat, 65 unit sepeda motor, uang Rp 29,3 juta, handphone 59 unit, dan senjata tajam sebanyak 100 bilah.

Latif menjelaskan, meski Operasi Aman Candi selesai kegiatan penindakan terhadap aksi premanisme tetap akan dilakukan. Ia menegaskan hal itu untuk menjamin iklim investasi yang bisa berdampak pada perekonomian di Jawa Tengah.

"Dengan kita komitmen betul dari kami dari satgas dari Kodam, Kejati, Pemprov saya yakinkan ke investor, Jawa Tengah aman dari gaya gaya premanisme. Hasil yang kami sampaikan inilah yang akan giatkan terus," ujarnya.

Dia juga menegaskan jika ada anggota polisi yang bertindak membackup aksi premanisme atau kejahatan lainnya maka akan ditindak tegas. Ia berharap masyarakat ikut melaporkan jika ada hal-hal yang meresahkan.

"Mereka yang jadi backing akan kita libas. Kita meyakinkan orang di sekitar kita harus merasa aman dan nyaman. Jadi kalau ada petugas terlibat, sampaikan saja," tegas Latif.

Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio mengatakan para oknum anggota ormas itu diamankan dan diproses kejahatannya. Jika ternyata pimpinan ormas terlibat maka akan dipanggil kepolisian.

"Lihat penyidikannya, kalau dia ternyata ada instruksi dari atas, akan naikkan. Jika ada instruksi ya. Kalau atasannya tahu, dia yang menyuruh atau terima hasil maka akan tindaklanjuti," tegas Dwi.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads