Teka-teki kematian Kepala SD Bringin 1 Srumbung, Kabupaten Magelang, inisial MN (55) terungkap sebagai korban pembunuhan. Pelakunya, Wahid (27), ditangkap Satreskrim Polres Kebumen.
Kepala Desa Mranggen, Kaziz Fuadi, menerangkan dari pihak keluarga meminta supaya pelaku bisa dihukum. "Harapannya dari penegak hukum memberikan hukuman yang setimpal yang sesuai dengan UU yang berlaku," kata Kaziz dihubungi detikJateng, Jumat (23/5/2025).
Saat disinggung mengenai pelaku yang disebut dukun dan korban yang tengah menjalani ritual, Kaziz menjawab, dari informasi yang diperolehnya, Wahid merupakan guru spiritual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang beredar di masyarakat lho (pelaku guru spiritual). Orang Jawa bilang dia dukun bener, gurunya bener," ujarnya.
Ketika ditanya apakah korban sering melakukan ritual, papar Kaziz, pihaknya maupun masyarakat yang lain tidak mengetahuinya.
"Cuman pernah ada warga yang diajak, ikut ritual begini-begini biar sukses dan sebagainya pernah, tapi tidak mau," katanya.
Senada dengan Kaziz, Kepala Dusun Barisan, Desa Mranggen, Agus Priyanto, juga menyatakan harapan keluarga MN supaya Wahid menerima hukuman. "Harapan dari keluarga korban dikenakan hukuman yang setimpal dengan kejahatannya," ucap Agus.
Pihaknya mengatakan, sebagai kepala dusun juga dimintai keterangan oleh penyidik dari Reskrim Polres Kebumen sebagai salah satu saksi. Pemeriksaan tersebut telah berlangsung pada Selasa (20/5) malam.
"Saya belum dimintai keterangan lagi, cuma pas malam itu, ya Selasa malam. Saya ditanya soal seputar warga saya atau bukan (korban MN), pekerjaan apa. Terus, apa (korban) sudah kenal dengan pelaku," tutur Agus.
Dia mengungkapkan sepengetahuannya, antara korban dengan pelaku sudah saling mengenal.
"Katanya keluarga (korban) sudah pernah ke tempat korban yang pelaku. Kalau nggak salah satu kali (informasi) yang punya rumah," tambahnya.
Saat diperiksa tersebut, katanya, dari Srumbung ada empat orang termasuk dirinya. Mereka yang dimintai keterangan antara lain dua putera korban, adik korban dan pihaknya.
Diberitakan sebelumnya MN sempat diduga meninggal karena tersambar petir di petilasan Desa Kambangsari, Alian, Kebumen. Setelah diselidiki, penyebab kematiannya terungkap.
MN ternyata dibunuh dukun bernama Wahid (27) warga Dukuh Jerotengah, Desa Kalirancang, Kebumen. Wahid kini telah ditahan di Mapolres Kebumen.
Dalam konferensi pers di Mapolres Kebumen hari ini disebutkan bahwa Wahid mengaku bisa membuat kaya siapa saja setelah melakukan ritual khusus.
"Pelaku melakukan ritual pesugihan dan menggunakan sarana air mineral yang dibacakan doa seolah-olah sebagai bagian dari ritual pesugihan yang mana air mineral tersebut sudah dicampur potassium sianida untuk diminum oleh korban sehingga korban meninggal dunia," ungkap Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith, Jumat (23/5).
Eka menjelaskan, pembunuhan tersebut dilakukan tersangka di Petilasan Pager Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kebumen, pada Jumat (16/5) sekitar pukul 00.00 WIB. Jenazah korban baru ditemukan pada Senin (19/5/) sekitar pukul 11.45 WIB dan dilaporkan ke polisi pada Selasa (20/5) sore.
"Diawali dengan adanya informasi penemuan mayat di Petilasan Pager Suruh, Kecamatan Alian. Setelah dilakukan olah TKP mayat tersebut sudah meninggal beberapa hari. Identitas awal tidak ditemukan di TKP, akhirnya dilakukan scientific dan diketahui korban merupakan warga Magelang," jelasnya.
(apu/rih)