Dukun Kebumen Pembunuh Kepsek SD Bringin Magelang Ditangkap

Dukun Kebumen Pembunuh Kepsek SD Bringin Magelang Ditangkap

Rinto Heksantoro - detikJateng
Jumat, 23 Mei 2025 13:06 WIB
Ungkap kasus pembunuhan kepala SD asal Magelang di Polres Kebumen, Jumat (23/5/2025) siang.
Ungkap kasus pembunuhan kepala SD asal Magelang di Polres Kebumen, Jumat (23/5/2025) siang. Foto: Rinto Heksantoro/detikJateng
Kebumen - Teka-teki penyebab tewasnya Kepala SD Bringin 1, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, inisial MN (55) yang sempat diduga meninggal karena tersambar petir di petilasan Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, akhirnya terungkap.

MN ternyata dibunuh seorang dukun bernama Wahid (27) warga Dukuh Jerotengah, Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Wahid kini telah ditahan di Mapolres Kebumen.

Dalam konferensi pers di Mapolres Kebumen hari ini disebutkan bahwa Wahid mengaku bisa membuat kaya siapa saja setelah melakukan ritual khusus. Namun, ritual pesugihan yang dilakukan justru berujung maut setelah korban meminum racun yang disediakan tersangka dengan dalih air doa.

"Pelaku melakukan ritual pesugihan dan menggunakan sarana air mineral yang dibacakan doa seolah-olah sebagai bagian dari ritual pesugihan yang mana air mineral tersebut sudah dicampur potassium sianida untuk diminum oleh korban sehingga korban meninggal dunia," ungkap Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith saat menggelar pers rilis di Mapolres Kebumen, Jumat (23/5/2025).

Eka menjelaskan, pembunuhan tersebut dilakukan tersangka di Petilasan Pager Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kebumen, pada Jumat (16/5) sekitar pukul 00.00 WIB. Jenazah korban baru ditemukan pada Senin (19/5/) sekitar pukul 11.45 WIB dan dilaporkan ke polisi pada Selasa (20/5) sore.

"Diawali dengan adanya informasi penemuan mayat di Petilasan Pager Suruh, Kecamatan Alian. Setelah dilakukan olah TKP mayat tersebut sudah meninggal beberapa hari. Identitas awal tidak ditemukan di TKP, akhirnya dilakukan scientific dan diketahui korban merupakan warga Magelang," jelasnya.

Setelah jenazah teridentifikasi, akhirnya pihak keluarga korban diberi informasi oleh petugas. Korban pun kemudian dibawa pulang ke Magelang untuk dimakamkan.

"Akhirnya keluarga dihubungi dan menerima sebagai musibah karena awal olah TKP tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga menerima kemudian korban dimakamkan," lanjutnya.

Namun, kasus tersebut tak berhenti sampai di situ. Polisi terus melakukan penyelidikan lanjutan guna mengungkap penyebab kematian korban secara jelas. Korban yang telah dimakamkan kemudian digali lagi makamnya untuk diautopsi.

"Saya memerintahkan kepada Kasat Reskrim untuk mendalami apa yang menjadi penyebab kematian. Alhamdulillah kurang dari 24 jam kita dapat mengungkap kejadian tersebut yang dilakukan oleh seseorang yang menyebabkan kematian dengan cara diracun. Jadi sehari setelah dimakamkan, jenazah kita autopsi. Hasil dari autopsi ditemukan adanya organ yang patut diduga diracun. Kemudian kita lakukan penangkapan terhadap pelaku kurang dari 24 jam," imbuhnya.




(dil/afn)


Hide Ads